Kisah Sukses Yuni Pemilik Cake SalaKilo di Balikpapan Beromzet Rp 200 Juta per Bulan

Yuni pemilik UMKM Cake SalaKilo di Balikpapan menunjukkan kripik salak salah satu olahannya (HO-Dokumentasi pribadi Yuni)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Cake SalaKilo, salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), sukses berjualan berbagai jenis makanan yang terbuat dari buah salak. Omzetnya kini ratusan juta setiap bulannya dan kian terkenal sebagai salah satu makanan khas Balikpapan. Begini kisahnya.

Sang pemilik Cake SalaKilo, Riswahyuni –akrab disapa Yuni– bercerita awal kemunculan bisnis kue berbahan salak mililknya yang terkenal di Balikpapan itu.

Bisnis itu dia rintis sejak Oktober 2012 lalu. Inspirasi membuat Cake Salak, datang dari kisah perjalanannya dari Balikpapan ke Samarinda.

Di tengah perjalanan, tidak jarang Yuni singgah membeli buah Salak, yang ternyata dia sendiri tidak begitu menyukainya.

“Saya tidak terlalu suka buah salak. Makanya yang saya beli, sering tidak termakan saat dibawa pulang ke rumah. Kemudian saya mencari ide untuk membuat cake yang bahan dasarnya dari salak agar tidak mubazir,” kata Yuni dalam perbincangan bersama niaga.asia, Rabu 3 April 2024.

Ide menjadikan salak sebagai bahan dasar kue olahan itu direalisasikan Yuni. Meski masih terhitung awal, dia memberanikan diri ikut dalam Festival Panganan Khas Balikpapan gelaran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Balikpapan, yang berlangsung di E-Walk Balikpapan Super Block (BSB) pada akhir Oktober 2012 lalu.

Dalam ajang itu, Yuni tak menyangka Cake Salak buatannya mendapat sambutan luar biasa. Semua orang yang mencicipinya, termasuk juri, menilai Cake Salak buatan Yuni memiliki rasa yang unik dan higienis. Juri kompak menilai Cake Salak olahan Yuni merupakan inovasi baru bagi panganan khas Kota Balikpapan.

“Pada festival itu, Alhamdulillah Cake Salak meraih juara I kategori makanan ringan basah. Kepercayaan diri saya bertambah untuk terus membuat dan mengembangkan Cake Salak,” sebut Yuni.

Bisnis Cake SalaKilo milik Yuni kian berkembang. Berawal dari industri rumahan kini Yuni menempati Ruko agar penjualannya lebih representatif (niaga.asia/Heri)

Dari situ, berbekal kepercayaan diri itu, Yuni mulai merintis bisnis Cake Salak dari rumahnya. Namun pemasaran produknya masih terkendala. Sebab saat itu tidak banyak yang mengenal produknya.

Tiga tahun kemudian di 2015, Yuni merambah dunia digital. Dia memanfaatkan paltform media sosial untuk memasarkan produknya.

Berbagai varian rasa mulai original, almond, keju, coklat, tiramisu dan kurma madu dia pasarkan. Yuni juga memperluas varian olahan produk salaknya.

Mulai dari Brownies Salak, Sirup Salak, Dodol Salak, Coklat Dodol Salak, Pia Salak Rumput Laut, Madumongso Salak, Sambal Ulek Salak, Manisan dan Asinan Salak, Lumpia Salak, dan lainnya yang semuanya menggunakan merek Kilo.

Ketekunan dia menjalankan bisnis rumahan yang dia rintis dalam membuahkan hasil. Cake Salak kini jauh berkembang. Berangkat dari kesuksesan itu, tahun 2018 Yuni membeli sebuah ruko di kawasan Pasar Buton, Kilometer 4,5 Jalan MT Haryono, Kecamatan Balikpapan Utara.

Bisnis Yuni terus meraih cuan, dan terus memperluas pasar dan menjaring pelanggan lebih banyak. Omzet yang diperoleh juga terus meningkat, sehingga bisa membantu masyarakat untuk dipekerjakan sebagai karyawannya. Demikian juga dengan petani salak.

Alhamdulillah, omzet yang awalnya Rp 5 juta per bulan, sekarang bisa sampai Rp 200 juta. Bisa mempekerjakan orang juga, saat ini delapan pegawai. Petani salak juga, sebagai penyuplai,” demikian Yuni mengakhiri perbincangan.

Penulis : Heri | Editor : Saud Rosadi

Tag: