GENERAL SANTOS.NIAGA.ASIA – KJRI Davao City telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan bertajuk “Tuna Handling: A Sharing Lesson Learned and Technical Excellence” (22-23/2). Tujuan pelaksanaan pelatihan teknis adalah untuk mendukung UMKM sektor perikanan Indonesia bagian Timur.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Harya K. Sidharta, KUAI/Acting Konjen KJRI Davao City yang menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk mendukung pelaku usaha/UMKM industri perikanan di Indonesia Timur agar dapat memahami ekspor/impor tuna dengan standar Filipina, sehingga kedepannya dapat melaksanakan kegiatan ekspor/impor ikan tuna dengan lancar.
Pada pelatihan ini, KJRI Davao City memberikan dukungan penuh kepada 2 orang peserta asal Sanger untuk datang ke General Santos guna mempelajari standar dan regulasi pengelolaan tuna di Filipina.
Pelatihan menghadirkan tiga orang pembicara yaitu Sdr. Omar Meling Sabal untuk materi Proper Handling Onboard Fsihing Vessels (Standar Filipina), Sdr. Eugene Casas untuk materi Regulation on the Importation of Fish and Fishery onto Philippines (Fisheries Administrative Order No. 195 S. 1999) dari Biro Perikanan Region 12 Filipina, serta Sdr. Benjie Luy, Wakil Direktur untuk materi Food Safety & Quality dari Tenpoint Manufacturing Corporation.
Kegiatan pelatihan penanganan tuna KJRI Davao City juga diikuti oleh Manny D. Pacquiao, Presiden dari Glaukos Trading Corporation, seorang mantan senator kota General Santos, yang kini aktif sebagai pelaku usaha di kota General Santos.
Glaukos Trading Corporation telah menjalin kerja sama dengan Maming Fisheries Cooperative, UMKM asal Kabupaten Sanger yang sukses mengirimkan ekspor perdana ikan tuna segar, sebanyak 3 ton langsung dari Kabupaten Sanger, ke pelabuhan ikan General Santos pada tanggal 30 Januari 2024.
Terdapat bebarapa perwakilan di Filipina Selatan yang menghadiri pertemuan bimbingan teknis ini diantaranya: Mindanao Development Authority (MinDA), Pemerintah Kota General Santos, Bureau of Fisheries and Aquatic Resource (BFAR) 12, SOCKSARGEN Federation of Fisheries and Allied Industries, Glaukos Trading Corporation, SARGEN Tuna Handline Association, Sea Bell Ship Services, dan Koperasi Maming dari Indonesia.
Setelah bimbingan teknis, kegiatan dilanjutkan dengan “field visit” ke pelabuhan ikan General Santos, dimana peserta mendapakan kesempatan langsung mengenai pengelolaan tuna, mulai dari unloading cargo tuna, proses penilaian tuna (grading system), klasifikasi (A,B,C,D) untuk re-ekspor ataupun pengelolaan tuna.
Peserta asal Kabupaten Sanger mengapresiasi kepada KJRI Davao City yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, menurutnya paparan masing-masing pembicara menambah wawasannya baik mengenai prosedur penanganan mulai dari penangkapan, peralatan-peralatan yang digunakan, pengelolaan dalam penyimpanan agar tuna memiliki kualitas yang lebih baik, serta kelengkapan dokumen yang dibutuhkan.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi pemantik semangat para pelaku usaha dan pemerintah setempat dalam mendukung kegiatan ekspor tuna dari Indonesia – Filipina dalam hal ini Sangihe – General Santos, serta diharapkan dengan adanya kegiatan ini kualitas ekspor akan semakin baik dengan memperhatikan prosedur, standar, dan regulasi yang ada sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur.
Sumber: Kementerian Luar Negeri | Editor: Intoniswan
Tag: Perikanan