Komisi III DPRD Samarinda Soroti Permasalahan Sampah di Kota Tepian

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Samarinda Mohammed Novan Syahronny (niaga.asia/Yuliana Ashari)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Sekretaris Komisi III DPRD Kota Samarinda, Mohammed Novan Syahronny, menyoroti permasalahan sampah yang masih menjadi momok di Kota Tepian. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 50% sampah di kota merupakan sisa makanan. Hingga saat ini, hampir tidak ada kemitraan antara pemerintah kota dengan para pemulung dalam upaya mengelola sampah.

“Sampah menjadi masalah utama di Samarinda. Sisa makanan menjadi penyumbang terbesar, dan sayangnya, belum ada kerjasama yang signifikan antara Pemkot dan pemulung dalam menangani sampah,” kata Novan kepada niaga.asia, Kamis 28 Maret 2024.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini juga menyoroti minimnya dukungan pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk mendaur ulang sampah. Novan juga mempertanyakan apakah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Sambutan sudah memenuhi standar sanitary landfill dan dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

“Kita perlu memastikan TPA Sambutan sudah memenuhi standar dan memiliki IPAL yang memadai,” tegas Novan.

Lebih lanjut, ia mendorong pemerintah kota untuk membuat blueprint atau rencana komprehensif untuk penanganan sampah selama 20 tahun ke depan. Novan menilai rencana kerja pemerintah saat ini masih harus diperjelas, terutama terkait target yang ingin dicapai.

“Pemkot harus punya blueprint atau rencana jangka panjang untuk menangani sampah. Rencana kerja saat ini masih kurang detail dan perlu diperjelas targetnya,” imbuh Novan.

Penulis: Yuliana Ashari | Editor: Saud Rosadi | ADV DPRD Samarinda

Tag: