Komisi III Sayangkan Alokasi Anggaran Pembangunan Jalan di Kaltim Paling Banyak ke IKN

Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Veridiana Huraq Wang. (Foto: Teodorus Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Veridiana Huraq Wang menyayangkan anggaran penanganan jalan nasional untuk wilayah Provinsi Kaltim sebesar Rp10,63 triliun,  paling banyak dialokasikan untuk pembangunan jalan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN).

Veri menjelaskan,  alokasi anggaran itu berada di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Kaltim. Dari Rp10,63 triliun tersebut, Veri merincikan ada dua penanganan yang sedang dikerjakan yaitu meliputi penanganan jalan wilayah IKN dengan besaran sekitar Rp8,7 triliun sementara untuk wilayah Provinsi Kaltim sebesar Rp 1,8 triliun.

“Sangat disayangkan dari anggaran tersebut lebih besar dialokasikan pada penanganan jalan IKN, padahal yang kita inginkan Kaltim secara utuh,” kata Veridiana, Senin (27/2/2023).

Meski demikian, Politikus PDI-P ini tetap mensyukuri alokasi anggaran yang ada sebab, jika dibandingkan dengan 2022 lalu wilayah Provinsi Kaltim hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp1,5 triliun saja, maka dalam hal ini anggaran yang ada mengalami kenaikan senilai Rp300 miliar dari alokasi Rp1,8 triliun tersebut.

Alokasi anggaran untuk Kaltim  

Veridiana menyebutkan, terkait alokasi anggaran untuk Provinsi Kaltim terdiri dari beberapa kegiatan penanganan jalan yang bakal dikerjakan dan itu tersebar di sejumlah kabupaten kota yang memiliki jalan dengan status nasional, seperti jalan penghubung antara Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu.

Kemudian jalur perbatasan antara Kaltim dan Kalsel dan jalan penghubung antara Samarinda menuju Kutai Timur (Kutim), jika ditotalkan secara keseluruhan panjang penanganan jalan sebanyak 1.008 kilometer (km).

Disebutkannya, salah satu kegiatan pembangunannya yakni penanganan  pada ruas Jalan Long Bagun dan Long Pahangai. Berdasarkan informasi yang ia terima penanganan itu hanya sebatas jaringan jalan grid atau merupakan bentuk jaringan jalan pada sebagian besar yang mempunyai jaringan jalan yang telah direncanakan.

“Karena untuk segmen itu masih dalam tahap dokumen perencanaan, untuk alokasi anggaran khususunya akan dilakukan pada 2025 mendatang,” tandasnya.

Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Teodorus | Editor: Intoniswan

Tag: