Korban Meninggal Smelter Nikel Meledak di Morowali jadi 18 Orang, 8 Pekerja Asing dan 10 Pekerja Lokal

Smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. (Foto Kemenperin)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Korban meninggal dunia dalam ledakan smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah bertambah 5 orang sehingga totalnya jadi 18 orang.

Kapolres Morowali AKBP Suprianto mengatakan hingga pagi ini, tercatat korban meninggal dunia bertambah menjadi lima orang setelah dilakukan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Morowali.

“Sampai dengan pagi ini korban meninggal di RSUD Kabupaten Morowali adalah 5 orang. Satu merupakan pekerja lokal dan empat merupakan pekerja asing,” kata AKBP Suprianto saat dihubungi oleh Tempo dalam pesan singkat pada Selasa pagi, 26 Desember 2023, sebagaimana dilaporkan media Tempo.co.

Sementara itu Kementerian Perindustrian dalam siaran persnya menyatakan turut menyampaikan keprihatinan atas kecelakaan kerja yang terjadi di pabrik pengolahan nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Smelter nikel ini merupakan salah satu tenant yang beroperasi di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.

“Kami menghaturkan rasa duka cita yang mendalam bagi para keluarga korban. Diharapkan, perusahaan dapat memastikan terpenuhinya hak-hak karyawan yang menjadi korban, baik yang meninggal maupun luka,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Minggu (24/12).

Terdapat lebih dari 70.000 pekerja di kawasan Morowali Industrial Park. (Foto via BBC News Indonesia)

Febri menegaskan, pemerintah termasuk Kemenperin akan mengirim tim ke lokasi. Oleh karenanya, Kemenperin proaktif melakukan koordinasi dengan PT ITSS dan pihak-pihak terkait dalam upaya cepat penanganan kecelakaan kerja tersebut.

“Kami mendapat laporan bahwa pasca-kecelakaan ini, para korban ditangani dengan baik. Kami juga berharap agar perusahaan dapat kooperatif dengan tim investigasi kecelakaan kerja yang diturunkan ke lokasi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” paparnya.

Febri menyampaikan, hasil inspeksi dari tim investigasi tersebut, selain untuk mengetahui penyebab musibah di PT ITSS, juga dapat menjadi evaluasi dari perusahaan untuk lebih baik lagi dalam pengawasan dan pengendalian terkait penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Jadi Standard Operating Procedure (SOP) benar-benar dijalankan dengan benar, termasuk yang berkaitan dengan pekerjanya dan teknologi yang digunakan,” tuturnya.

Bagi Kemenperin, implementasi K3 sangat krusial untuk mencegah dan menekan angka kecelakaan kerja di sektor industri.

“Pelaksanaan K3 harus menjadi prioritas bagi dunia usaha di Indonesia. Kami mengajak dan mendorong kepada sektor industri agar budaya K3 melekat pada setiap individu di perusahaan,” lanjut Febri.

Lima korban meninggal dunia terbaru bagian dari 46 orang yang tercatat mengalami luka-luka, saat kejadian meledaknya tungku smelter. Sebelumnya juga tercatat, telah ada 13 orang yang meninggal dunia akibat ledakan tersebut. Jika ditotal hingga saat ini, korban meninggal dunia ada 18 pekerja dengan rincian 8 pekerja asing dan 10 pekerja lokal.

“Ya betul, totalnya hingga saat ini ada 18 pekerja, yaitu delapan pekerja dari luar (asing) dan 10 lagi pekerja lokal Indonesia,” kata AKBP Suprianto.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah atau Polda Sulteng menyebutkan saat ledakan tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel yang terjadi pada Ahad, 24 Desember 2023 sekitar pukul 05.30 WITA, korban tewas akibat ledakan itu sebanyak 13 orang. Mereka terdiri dari 4 pekerja warga negara asing asal Cina dan 9 pekerja lokal.

Kepala Bidang Humas Polda Sulteng Komisaris Besar Djoko Wienartono mengatakan, peristiwa ledakan tersebut berawal dari tim teknis yang tengah memperbaiki satu tungku nikel di lantai 2. “Saat Tim Teknis melakukan perbaikan tungku yang dimaksud, terjadi ledakan disertai dengan semburan api yang mengakibatkan kebakaran,” kata Kombes Djoko dalam siaran pers resminya pada Senin, 25 Desember 2023.

Polisi, kata Djoko, telah melakukan langkah antisipasi agar tak terjadi lagi kebakaran hingga menimbulkan korban baru pascakejadian tersebut.

“Pada saat awal kami melakukan pemadaman api sambil melakukan pertolongan kepada korban yang berada di PT ITSS, setelah itu kami mengamankan tempat kejadian perkara atau TKP dengan memasang police line sehingga tidak semua bisa masuk ke dalam,” kata Djoko.@

Tag: