Kota Balikpapan dan Samarinda Penggerak Utama Transaksi Kartu Kredit

Ilustrasi.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kota Balikpapan dan Kota Samarinda menjadi penggerak utama pertumbuhan transaksi kartu kredit di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Berdasarkan nominal transaksi, Kota Balikpapan memiliki porsi sebesar 51%, sementara Kota Samarinda sebesar 35%, disusul oleh Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara masing-masing sebesar 4% dan 3%.

Berdasarkan volume transaksi,  sampai Triwulan II 2024, Kota Balikpapan memiliki porsi 50% sementara Kota Samarinda sebesar 34%, disusul oleh Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara masing-masing sebesar 5% dan 3%.

“Kondisi ini sesuai dengan sebaran ekonomi (PDRB) Provinsi Kaltim yang berpusat pada kota Samarinda dan Balikpapan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim), Budi Widihartanto dalam laporan Laporan Perekonomian Provinsi Kaltim.

Sumber: Bank Indonesia Perwakilan Kaltim.

Menurut Budi, transaksi kartu ATM/Debit di Kaltim  juga masih berada dalam tren pertumbuhan positif dari sisi nominal maupun volume transaksi. Pada triwulan II tahun 2024, nominal transaksi kartu ATM/Debit tumbuh 4,88% (yoy), melambat jika dibandingkan dengan triwulan I 2024 yang tumbuh mencapai 11,42% (yoy).

“Nominal transaksi kartu ATM/Debit triwulan II tahun 2024 tercatat Rp40,21 triliun, juga lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I tahun 2024 yang tercatat Rp40,31 triliun,” katanya.

Dari sisi volume, transaksi kartu ATM/Debit juga mengalami perlambatan sebesar 5,72% (yoy), jika dibandingkan dengan triwulan I 2024 yang mampu tumbuh 10,42% (yoy). Volume transaksi kartu ATM/Debit triwulan II tahun 2024 tercatat 35,24 juta transaksi, atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I tahun 2024 yang tercatat 35,42 juta transaksi.

“Secara spasial, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda menjadi penggerak utama pertumbuhan transaksi ATM/Debit,” ungkap Budi.

Berdasarkan nominal transaksi, Kota Samarinda memiliki porsi sebesar 30%, sementara Kota Balikpapan sebesar 28%, disusul oleh Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur masing-masing sebesar 11% dan 10%.

Budi menambahkan, jika dilihat dari sisi volume transaksi, Kota Balikpapan dan Samarinda memiliki porsi 31%, di susul Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur masing-masing sebesar 10% dan 8%.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: