TOKYO.NIAGA.ASIA — Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan sebuah perusahaan besar produsen obat-obatan di Jepang telah melaporkan kematian kedua dari seorang konsumen suplemen kesehatan yang mengandung ragi merah atau “beni-koji“. Menyusul laporan itu, pemerintah Kota Osaka pada Rabu 27 Maret 2024 memerintahkan perusahaan tersebut untuk menarik tiga produk terkait.
Kobayashi Pharmaceutical yang berbasis di Osaka menerbitkan penarikan sukarela pada pekan lalu untuk tiga produk yang mengandung bahan tersebut.
“Langkah ini dilakukan setelah terungkap bahwa beberapa orang menderita penyakit ginjal atau gangguan kesehatan lainnya setelah mengonsumsi salah satu produk tersebut,” tulis laporan NHK dikutip niaga.asia, Kamis 28 Maret 2024.
Kementerian Kesehatan Jepang meminta keterangan produsen obat tersebut pada Selasa 26 Maret 2024, dan memublikasikan temuannya. Sebelumnya diketahui bahwa seorang konsumen suplemen itu meninggal dunia.
“Kementerian tersebut mengatakan perincian kematian kedua belum diketahui. Namun, pihaknya memastikan keterangan tertulis dokter menyatakan konsumen itu mengalami kerusakan ginjal,” NHK melaporkan lebih lanjut.
Perusahaan tersebut juga mengatakan kepada Kementerian Kesehatan bahwa sejauh ini 106 orang telah dirawat di rumah sakit, tetapi belum dapat dipastikan keterkaitan antara ragi merah itu dengan gangguan kesehatan.
Pejabat Kementerian Kesehatan Jepang mencurigai tiga produk yang ditarik oleh perusahaan tersebut mengandung zat berbahaya.
“Kementerian itu telah mengirimkan pemberitahuan kepada pemerintah Kota Osaka untuk mengambil langkah yang sesuai dengan UU Sanitasi Makanan. Menindaklanjuti pemberitahuan itu, pemerintah Kota Osaka memerintahkan perusahaan tersebut menarik ketiga produk itu,” demikian laporan NHK.
Kementerian Kesehatan menggelar pertemuan dengan kementerian dan badan terkait, termasuk Badan Urusan Konsumen, pada Rabu 27 Maret 2024 dan mengonfirmasi untuk berbagi informasi sembari menyelidiki penyebabnya. Kementerian itu juga berencana membentuk komite penyelidik yang terdiri dari para pakar secepatnya akhir pekan ini.
Sumber : Kantor Berita NHK | Editor : Saud Rosadi
Tag: AsiaGinjalInternasionalJepangKesehatan