Kredit Korporasi Pertambangan Tumbuh 74,73 %, Risiko pada Level Rendah 0,44%

Tambang batubara di Kaltim masih jadi penggerak utama ekonomi daerah. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ricky P Gozali optimis pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2023 trus tumbuh positif, karena penyaluran kredit korporasi di Kaltim pada Triwulan IV-2022  (Oktober-Desember 2022) tumbuh positif sebesar 26,66% (yoy), meski melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 57,35% (yoy).

Kredit LU (Lapangan Usaha)  industri pengolahan tercatat sebesar 58,08% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 51,46% (yoy).  Sementara itu, kredit di LU pertambangan, konstruksi, pertanian, serta PHR tumbuh sebesar 74,73% (yoy), 2,55% (yoy), 4,19% (yoy), dan 7,01% (yoy).

Sumber: bank Indonesia Kaltim

“Pertumbuhan ini bersumber dari kinerja penyaluran kredit pada LU (Lapangan Usaha) perekonomian utama yang tetap terjaga, yakni pertambangan, industri pengolahan konstruksi, pertanian dan perkebunan, serta PHR,” kata Ricky dalam Temu Media Bulan April, hari Kamis (13/4/2023).

Sumber: Bank Indonesia Kaltim

Pertumbuhan empat LU tersebut  di Triwulan IV meski tinggi, tapi tumbuh melambat dibandingkan dengan triwulan III yang masing-masing tercatat sebesar 194,61% (yoy), 18,31% (yoy), 27,73% (yoy), dan 7,51% (yoy).

Risiko pembiayaan rendah

Sementara itu, risiko pembiayaan pada kredit korporasi masih berada dalam level yang rendah serta mengalami perbaikan yakni menjadi 1,70%, lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 2,79%.

“Perbaikan tersebut sejalan dengan risiko kredit yang membaik pada hampir seluruh LU utama Kaltim, seperti industri pengolahan, konstruksi, pertanian, serta PHR,” ungkap Ricky.

Sumber: Bank Indonesia Kaltim

NPL pada LU industri pengolahan pada Triwulan IV-2022  tercatat sebesar 0,15% atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 7,86%. NPL pada LU konstruksi turut mencatatkan perbaikan, yakni sebesar 4,15% atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 5,11%.

NPL pada LU pertanian dan PHR tercatat masing-masing sebesar 0,98% dan 5,19%, membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1,08% dan 5,74%. Sementara itu, NPL pada LU pertambangan tetap terjaga pada level yang rendah sebesar 0,44% atau sedikit meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 0,40%.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: