Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Mahakam Ulu Terbaik di Kaltim

Ujoh Bilang, ibu kota kabupaten Mahakam Ulu. (Foto kaltimkece.id)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Mahakam Ulu terbaik di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan capaian terbaik 83,86, atau jauh lebih baik dibandingkan IKLH Provinsi Kaltim tahun 2022 yakni 74,53.

Sedangkan di wilayah perkotaan, seperti Balikpapan, Bontang, Samarinda, dan Penajam Paser Utara yang masif melakukan pembangunan, cenderung lebih rendah kualitas lingkungan hidupnya.  Empat daerah tersebut memiliki IKLH dengan prediket sedang.

Pansus LKPJ Gubernur Kaltim Tahun 2022 menyampaikan hal itu  dalam laporan akhirnya yang dibacakan bergantian oleh Ketua Pansus DPRD Kaltim Pembahas LKPJ Gubernur Kaltim Tahun 2022, Sutomo Jabir dan Wakilnya, H Akhmed Reza Fachlevi dalam Rapat Paripurna DPRD Kaltim yang dipimpin Ketua DPRD Kaltim, H Hasanuddin Mas’ud, Senin (22/5/2023).

Pansus  DPRD Kaltim Pembahas LKPJ Gubernur Tahun 2022 beranggotakan; H Andi Harahap, H Yusuf Mustafa, H Abdul Kadir Tappa, Anada Emira Moeis, Agiel Suwarno, Eddy Sunardi Darmawan, H Baharuddin Muin, baharuddin Demmu, M Nasiruddin, Syafruddin, Haru Al Rasyid, H Rusman Ya’qub, dan H Andi Faisal Assegaf.

Dari pihak Pemprov Kaltim hadir Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi mewakili Gubernur Kaltim, H Isran Noor, Kepala Badan Pengelola Keuangan danAse Daerah (BPKAD) Kaltim, H Fahmi Prima Laksana, dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kaltim, serta undangan lainnya.

“Rating terbaik kualitas lingkungan hidup di Mahulu tersebut, menjadi tantangan pembangunan kedepan. Pembangunan Kabupaten Mahlu yang memperhatikan lingkungan dengan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, bisa mencegah terjadinya penurunan IKLH,” kata H Akhmed Reza Fachlevi.

Indikator kualitas lingkungan yang digunakan menghitung IKLH terdiri dari tiga indikator, pertama; Indeks Kualitas Air (IKA) yang diukur berdasarkan parameter-parameter pH, TSS, DO, BOD, COD, Total Fosfat, Fecal coli, dan NO3-N.

Kedua; Indeks Kualitas Udara yang diukur berdasarkan parameter SO2  dan NO2. Ketiga; Indeks tutupan lahan yang diukur berdasarkan luas tutupan hutan.

Menurut Pansus, IKLH Kaltim tahun 2022 sebesar 74,53 sudah lebih tinggi dibandingkan IKLH Nasional, tapi belum mencapai yang ditargetkan Pemprov Kaltim yakni 76,05. IKLH Kaltim terus mengalami penurunan.

“Tahun 2018 IKLH Kaltim 81,68, kemudian tahun 2019 turun ke angka 78,71, dan tahun 2021 turun lagi ke angka 75,06. Tahun 2022 anjlok ke angka 74,53,” kata Reza.

Mengutip penjelasan Dinas Lingkungan Hidup Kaltim, IKLH Kaltim menurun karena dipengaruhi oleh penambahan indeks baru yaitu Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) dan penurunan indeks kualitas air sungai. IKLH Kaltim Tahun 2022 menurun karena adanya penurunan IKU dan IKAL.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: