Kunjungi Puncak Samarinda dan Air Terjun Pinang Seribu, Pj Gubernur: Mari Kita Bercerita Hal-hal Positif

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik saat mengunjungi objek wisata puncak Samarinda, Kelurahan Sempaja Utara, Samarinda. (Tangkapan Layar Vidio)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kalimantan Timur salah satu daerah yang  diberkahi Tuhan YME  dengan begitu banyak potensi, bahkan dapat dikatakan sangat lengkap bagi kehidupan rakyat, termasuk bagi bangsa dan negara. Kaltim punya minyak dan gas bumi, punya hutan dan batubara, mempunyai sungai Mahakam dengan puluhan anak sungainya.

Kaltim punya masyarakat yang selalu rukun, mengutamakan persatuan dan kesatuan sebagai modal dasar terlaksananya pembangunan. Tidak hanya itu, Kaltim juga mempunyai begitu banyak destinasi wisata, baik wisata bahari, sejarah, lingkungan, seperti hutan alam, hutan mangrove, dan lain sebagainya.

“Khusus untuk memajukan daerah, terutama sektor pariwisata, saya mengajak masyarakat terus bicara hal-hal positif tentang Kaltim agar semua orang (termasuk di luar daerah), bahkan dunia internasional mengetahui semua potensi daerah,” kata Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik  melalui vidio perjalanannya ke puncak Samarinda dan air terjun Pinang Seribu yang dikirim melalui  WhatsApp ke Niaga.Asia, Kamis (11/01/2024).

Menurut Akmal, sejak bertugas di Kaltim 02 Oktober tahun lalu, dia sudah mengunjungi destinasi wisata hutan mangrove dan kampung di pesisir kota Bontang, kemudian destinasi kampung di atas awan di Kabupaten Paser, serta berkunjung ke puncak Samarinda dan air terjun Pinang Seribu di Samarinda Utara.

“Saya naik motor trail ke puncak Samarinda, sungguh indah melihat Samarinda dari puncak Samarinda. Tidak jauh dari puncak Samarinda, juga ada destinasi wisata air terjun yang begitu alami. Jadi kita ini sebetulnya tidak kekurangan objek wisata,” ungkapnya.

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik saat mengunjungi objek wisata puncak Samarinda, Kelurahan Sempaja Utara, Samarinda. (Tangkapan Layar Vidio)

Sebagian besar objek wisata dilihatnya, belum dikelola dengan baik, karena dikembangkan secara alami oleh masyarakat. Ke depan, masing-masing pemerintah kabupaten/kota perlu memberi perhatian lebih agar potensi pariwisata yang ada bisa berkembang lebih baik dan bagus.

Sektor pariwisata, lanjut Akmal, memberi peluang kerja kepada masyarakat di sekitar objek wisata, memberi peluang berkembangnya UMK (Usaha Mikro dan Kecil), tumbuhnya ekonomi masyarakat, termasuk di perdesaan.

Objek-objek wisata yang ada sekarang ini, baik yang sudah terkenal, seperti Derawan dan Maratua, maupun yang baru dibuka masyarakat, perlu dipromosikan, dibicarakan melalui berbagai media, utamanya media sosial, seperti Facebook, Twitter (X), IG (Instagram), vidio-vidio di kanal Youtube, dan melalui bercerita saat berada di mana saja.

“Kekuatan medsos luar biasa, vidio buaya Riska saja, untuk satu postingan di Youtube sudah  dilihat 1,3 juta netizen, bahkan untuk semua postingan buaya Riska, jumlah orang yang menonton lebih banyak dari yang menonton postingan tentang IKN,” kata Akmal.

Ia mengajak masyarakat, khususnya kaum muda yang sudah melek teknologi informasi dan hari-hari sebagai pengguna medsos, lebih banyak lagi bercerita tentang objek wisata di Kaltim di medsos, sehingga dunia mengetahui, Kaltim tidak hanya punya hutan, migas, dan batubara.

Pesan adanya objek wisata di berbagai kecamatan di Kaltim, perlu disebarluaskan ke masyarakat melalui medsos, sehingga masyarakat mengetahuinya dan datang berkunjung, dan tidak perlu lagi mengeluarkan uang dalam jumlah besar pergi berwisata ke luar daerah.

Ditambahkan Akmal, fasilitas pendukung di objek wisata yang sudah ada di Kaltim, perlu dibangun pengelola tempat wisata, atau dibantu pemerintah, seperti tempat parkir kendaraan, tempat berteduh bagi pengunjung, tempat berdagang bagi pelaku UMK, tempat sholat, WC umum, dan hal lainnya.

“Promosi potensi daerah yang begitu besar, situasi dan kondisi Kaltim yang sangat kondusif bagi semua orang membuka usaha di media sosial, selain memberi citra positif, juga akan menarik minat orang untuk berinvestasi di Kaltim. Investasi baru diperlukan sepanjang tahun, karena investasi yang menggerakkan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja baru, investasi akan memberi multiplier effec,” papar Akmal.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: