Lapak 80 PKL Dibongkar Demi Proyek Teras Samarinda Tahap II

Pembongkaran lapak pedagang dan dermaga Pasar Pagi Jalan Yos Sudarso, Samarinda, Rabu 3 Juli 2024 (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui jajaran Satpol PP membongkar lapak buah dan dermaga kapal di kawasan Jalan Yos Sudarso, Samarinda, Rabu 3 Juli 2024. Sekitar 80 pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan itu harus direlokasikan ke kawasan Kelurahan Harapan Baru.

Pembongkaran itu dilakukan menyusul rencana Pemkot Samarinda membangun Teras Samarinda Tahap II, mulai dari depan Kantor Gubernur Kaltim hingga Masjid Raya Darussalam.

Sebelumnya, pembangunan Teras Samarinda yang diprogramkan oleh Pemkot Samarinda terbagi menjadi dua segmen, yang terbagi menjadi dua tahap pengerjaan. Untuk pembangunan Teras Samarinda Tahap I sendiri sudah dimulai sejak pertengahan 2023 lalu, dan ditarget rampung Juli 2024 ini.

Meskipun proses pembangunan tahap I masih berjalan, Pemkot Samarinda berkeinginan untuk melanjutkan pembangunan Teras Samarinda ke tahap berikutnya.

Kepala Satpol PP Kota Samarinda Anis Siswantini mengatakan, pembongkaran lapak dan dermaga Pasar Pagi ini atas dasar surat perintah Pemkot Samarinda untuk mengosongkan kawasan itu pada 25 Juni 2024 lalu.

“Pembongkaran ini dilakukan oleh 550 personil dari TNI, Polri dan OPD terkait, yang turut mendampingi kami,” kata Anis ditemui di Dermaga Pasar Pagi Samarinda.

Anis bilang proses pembongkaran dan pengosongan ditarget beres hari ini juga.

“Pembongkaran ini diperuntukan dalam rangka membangun Teras Samarinda segmen 2, sekaligus akan dibangun pipa PDAM juga di sekitarnya,” ujar Anis.

Kepala Satpol PP Kota Samarinda Anis Siswantini (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda Marnabas menjelaskan, sebelum pembongkaran, pihaknya telah menyosialisasikan lebih dulu kepada para PKL yang mengisi lapak-lapak itu.

“Untuk dermaga kita sudah kasih peringatan pertama dan kedua. Pedagang-pedagang ini, kita rencananya akan dipindahkan ke Harapan Baru dan dermaga. Kemudian dermaganya kita minta pindah ke Pelindo,” kata Marnabas.

Relokasi lapak PKL ini, menurutnya merupakan langkah awal dalam mensukseskan pembangunan Teras Samarinda Tahap II. Rencananya, Teras Samarinda ini akan didesain menjadi taman yang indah, tapi, dilengkapi dengan berbagai fasilitas bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan juga taman wisata.

“Alhamdulillah teman-teman di lapangan terbuka. Seharusnya pembongkaran ini dilaksanakan tanggal 1 Juli tapi kami beri waktu lagi lah sehingga tanggal 3 Juli 2024,” ujar Marnabas.

Marnabas mengapresiasi para PKL yang bersedia untuk direlokasikan ke Kelurahan Harapan Baru Samarinda.

“Teman-teman pedagang artinya mau menerima. Walaupun ada satu dua yang menolak, tapi kita bisa edukasi mereka, bahwa pemerintah itu tujuannya bagus demi kepentingan kita bersama,” terang Marnabas.

Sementara itu, terkait pemindahan dermaga pasar pagi ke pelabuhan PT Pelindo Samarinda yang juga masih berada di kawasan Jalan Yos Sudarso, Disdag bersama Dinas Perhubungan terkait telah melakukan komunikasi dengan PT Pelindo Samarinda.

“Pemerintah mencoba untuk menjembatani hal yang kecil itu. Semua akan dialihkan ke Pelindo, sambil kita juga akan memperbaiki dermaga di Harapan Baru,” sebut Marnabas.

Koordinator PKL Kawasan Dermaga Pasar Pagi Pama (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Koordinator PKL sekaligus pengusaha kapal di Dermaga Pasar Pagi, Pama, 63 tahun mengatakan masyarakat mendukung program Pemkot Samarinda dalam pembangunan Teras Samarinda Tahap II ini.

“Kami tidak menghalangi program ini. Tapi kita minta tidak hanya kebijakan dari pemerintah, tapi solusinya seperti apa,” kata Pama.

Sementara sebagai pengusaha kapal, menurut Pama, Pelabuhan Pelindo kurang layak untuk ditempati.

“Kami memohon diberikan kebijakan sampai selesai. Tempat itu diperbaiki demi keamanan buruh-buruh,” ujar Pama.

Pama berharap pemerintah dapat memikirkan kembali dan mencarikan tempat yang lebih sesuai, usai relokasi dari Dermaga Pasar Pagi ini.

“Sudah ada diusulkan pindah ke Pelindo tapi kami belum begitu menerimanya. Karena tempat itu belum layak. Kita semua harus dicarikan solusi betul-betul yang tidak merugikan masyarakat,” sebut Pama.

Selain itu, Pama juga mengusulkan beberapa alternatif tempat relokasi, seperti area kosong di Jalan Anggi dan Pasar Buah Merdeka. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan dari Pemkot.

“Saya sudah coba menawarkan tempat-tempat alternatif, tapi sampai sekarang belum diberikan solusi. Kami minta kepada pemerintah, berikanlah tempat dulu bersifat sementara yang layak bisa ditempati untuk berjualan,” jelas Pama.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: