
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyatakan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024 sebagai momen intropeksi diri, begitu bahayanya penyalahgunaan narkoba. Baik itu narkotika, maupun obat berbahaya.
Pernyataan itu disampaikan Akmal saat hadir di puncak peringatan HANI Tahun 2024, di Gedung Serbaguna Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, Jalan Poros Samarinda-Bontang KM 6, Tanah Merah, Samarinda Utara, Rabu 26 Juni 2024.
“Sebab bisa merusak generasi bangsa serta mengganggu perkembangan dan pembangunan bangsa,” kata Akmal, dilansir Biro Humas dan Setdaprov Kaltim.
Karena itu, Pemerintah Provinsi Kaltim mengapresiasi BNNP Kaltim yang telah bekerja keras melaksanakan tindakan pencegahan hingga program rehabilitasi pengguna narkoba. Akmal berharap dalam program rehabilitasi bagi warga binaan tidak hanya asupan tentang bahaya narkoba.
“Tetapi, bagaimana memberdayakan mereka untuk kreatif?” ujar Akmal.
Momentum HANI 2024 menjadi intropeksi bersama dan para warga binaan atau korban narkoba, agar dapat sadar serta membangun diri lebih positif menjadi kreatif dan mandiri.
Contohnya, warga binaan selama rehabilitasi bisa diajarkan bagaimana bertani, sehingga turut mendukung ketahanan pangan.
“Meski di dalam rehabilitasi mereka mampu menyuplai sayuran untuk masyarakat,” terang Akmal.
Untuk itu, Akmal bilang Pemprov Kaltim akan membangunkan greenhouse, atau bangunan atau rumah bertutupkan kaca dan di dalamnya berisikan tanaman, di Lapas Perempuan Tenggarong dan Balai Rehabilitasi Tanah Merah.

“Kita tidak bisa hanya memutus mata rantai mereka begitu saja. Kalau hulu dan hilirnya tidak dicari solusinya,” ujar Akmal Malik
Warga rehabilitasi bagi Akmal, perlu diberikan kegiatan-kegiatan positif untuk merubah mindset agar tidak terjebak lagi dalam penyalahgunaan narkoba.
“Kreatifitas mereka bisa dengan pengembangan ketahanan pangan,” sebut Akmal.
Akmal pun mengungkapkan sayuran yang dikonsumsi warga binaan dibeli di Pasar Segiri merupakan suplai dari Sulawesi.
“Ratusan warga binaan akan Pemprov Kaltim bantu belajar bertani,” pesannya.
Akmal juga mengingatkan peningkatan penyalahgunaan narkoba tidak lepas dari tingginya pertumbuhan ekonomi daerah, berdampak pada peredaran uang dan peningkatan gaya hidup. Akibatnya, pangsa narkoba pun menggiurkan bagi pelaku penyalahguna narkoba.
“Pencegahan dan penindakan perlu berkolaborasi berbagai pihak, kepolisian hingga instansi dan lembaga lain,” jelas Akmal Malik.
Kepala BNNP Kaltim Brigjen Pol Rudi Hartono mengemukakan momentum HANI ini membangkitkan semangat warga rehabilitasi untuk berkreasi.
“Sebab, warga binaan merupakan bagian dari saudara kita dan anak bangsa,” katanya.
Rudi berharap Pemprov Kaltim membantu warga rehabilitasi sebagai dukungan dalam pengembangan kreativitas dan kemandirian mereka kelak saat kembali ke masyarakat.
Sumber: Biro Adpim Setdaprov Kaltim | Editor: Saud Rosadi
Tag: Akmal MalikBNNBNNP KaltimKemenkumhamNarkobaPemprov KaltimRehabilitasi NarkobaSamarindaStop Narkoba