Limbah Kayu Industri Kaltim Diincar Investor Jadi Bahan Rumah Tahan Gempa

Ilustrasi limbah kayu industri.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Timur (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto optimis tahun ini dan tahun-tahun ke depannya, Kaltim panen investasi  dan memberi peluang kerja lebih besar lagi bagi angkatan kerja.

“Tahun 2023 target kita membawa investasi ke Kaltim sekitar Rp60 triliun. Kita optimis karena tahun 2022 kita bisa mendapatkan investasi Rp57,76 triliun,” kata Puguh pada Niaga.Asia, Senin (27/3/2023).

“Grup Sanggority juga berminat berinvestasi di sektor pengolahan limbah kayu industri  didaur ulang untuk  bahan rumah atau bagunan tahan gempa. Kalau ini jadi, masuk investasi Rp75 triliun. Partner lokalnya adalah PT MBS (Melati Bakti Satya), Perusda milik Pemprov,” imibuh Puguh.

Menurut Puguh, yang mendasari dia optimis Kaltim akan panen investasi adalah, sepanjang tahun 2022 ada sebanyak 8 calon investor besar melakukan kunjungan ke Kaltim. Mereka itu berasal dari negara Jepang, Australia, Singapura, Korea Selatan, Finlandia, dan China, dan Malaysia.

“Lembaga dan perusahaan asing yang berminat berminat berinvestasi di Kaltim itu, sudah bertemu jajaran Pemprov Kaltim dan melihat langsung lokasi Ibu Kota Negara (IKN), sejak bulan Juni 2022 hingga 12 Desember 2022. Mereka melihat peluang usaha di Kaltim, pasca IKN pindah ke Kaltim,” ungkapnya.

Bidang usaha yang diincar investor asing tersebut di Kaltim, lanjut Puguh, sangat beragam, pengusaha dari Jepang berminat di bidang infrastruktur/konstruksi, energi, pariwisata, waste management, retail, property, perdagangan otomotif, mall, dan hilirisasi industri.

“Investasi dari Jepang ini dikawal langsung Kementerian Investasi/BKPM, JETRO, dan JICA,” ujarnya.

Investor dan Pemerintah Australia menyampaikan minat berinvestasi dan melanjutkan kerja sama dalam pembangunan infrastruktur ramah lingkungan di IKN, teknologi ramah lingkungan, revitalisasi hubungan dagang dan investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian Australia-Indonesia, dan memfasilitasi pengusaha Kaltim dan Australia meningkatkan perdagangan kedua negara.

“Sedangkan investor dari China berminat berinvestasi di bidang transportasi, hilirisasi produk industri dan perdagangan lainnya,” kata Puguh.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: