Lonjakan Infeksi Omicron, Rawat Inap di AS Pecahkan Rekor

Staf medis merawat pasien COVID-19 di ruang isolasi Unit Perawatan Intensif (ICU) di Rumah Sakit Western Reserve di Ohio, Amerika Serikat, 4 Januari 2022. (Foto : REUTERS/Shannon Stapleton)

NEW YORK.NIAGA.ASIA – Rawat inap COVID-19 di Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi pada Senin (10/1) menurut laporan penghitungan Reuters, di tengah penularan varian Omicron yang sangat menular.

Disebutkan ada 132.646 orang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19, melampaui rekor 132.051 yang ditetapkan pada Januari tahun lalu.

Rawat inap terus meningkat sejak akhir Desember, dua kali lipat dalam tiga pekan terakhir, ketika Omicron dengan cepat menggantikan varian Delta sebagai versi virus yang dominan di Amerika Serikat.

Delaware, Illinois, Maine, Maryland, Missouri, Ohio, Pennsylvania, Puerto Rico, Kepulauan Virgin AS, Vermont, Virginia, Washington D.C., dan Wisconsin telah melaporkan tingkat rekor pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit baru-baru ini, menurut analisis Reuters.

Meskipun berpotensi kurang parah bagi yang terpapar, pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa banyaknya infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron dapat membebani sistem perawatan rumah sakit. Di mana beberapa di antaranya telah menangguhkan prosedur elektif karena mereka berjuang untuk menangani lonjakan pasien di tengah kekurangan staf.

Rata-rata tujuh hari untuk kasus baru meningkat dua kali lipat dalam 10 hari terakhir menjadi 704.000. Amerika Serikat memiliki rata-rata lebih dari setengah juta kasus selama enam hari terakhir berturut-turut, menurut penghitungan Reuters.

Hanya tujuh negara bagian yang belum mencatat rekor kasus COVID-19 pada 2022 – Arizona, Idaho, Maine, Montana, North Dakota, Ohio, dan Wyoming. Masih berdasarkan penghitungan Reuters.

Washington DC , memimpin negara itu dalam infeksi baru dalam seminggu terakhir berdasarkan populasi, diikuti oleh Rhode Island, New York, New Jersey, Massachusetts, dan Vermont.

Kematian rata-rata 1.700 per hari, naik dari sekitar 1.400 dalam beberapa hari terakhir dalam tingkatan kasus yang terlihat awal musim dingin ini.

Sumber : Reuters | Editor : Saud Rosadi

Tag: