Mahasiswa Indinesia di Turki jadi Relawan Sajikan Makan dan Minum EMT dan USAR

Sejumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Turkiye menjadi relawan untuk membantu penyiapan makan dan minum personel EMT dan USAR (istimewa/BNPB)

HASSA.NIAGA.ASIA – Sejumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Turkiye menjadi relawan untuk membantu penyiapan makan dan minum personel Emergency Medical Team (EMT) dan Urban Search and Rescue (USAR). Mereka mengoperasikan dapur umum yang berada di rumah sakit lapangan di Kota Hassa, Provinsi Hatay.

Mahasiswa yang berjumlah delapan orang menyiapkan menu makan dan minum setiap harinya. Aktivitas penyiapan di dapur lapangan dimulai sejak pukul 04.00 pagi. Mereka menyiapkan makanan untuk 200 orang.

Tidak hanya melayani personel EMT yang berada di Kota Hassa, para mahasiswa juga mengirimkan logistik makanan kepada tim USAR yang berada di Hatay Expo, Kota Antakya, sekitar 72 km dari Rumah Sakit Lapangan Indonesia.

Salah satu mahasiswa Indonesia Zia Khawari Hudaya mengatakan, para relawan menyiapkan makan dan minum untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Secara rutin makan pagi disajikan pada pukul 07.00, makan siang 13.00 dan makan malam 19.00 waktu setempat.

Penyiapan makanan dalam situasi darurat bukan hal yang mudah. Para relawan membeli bahan-bahan memasak di Adana. Mereka menyiapkan stok bahan makanan untuk lima hari.

“Kami belanja bahan makanan untuk persediaan dapur selama 5 hari,” ujar Zia, dilansir laman resmi BNPB, Minggu.

Menu sajian makan bervariasi setiap harinya. Selain makan, minuman hangat juga disiapkan di dapur umum, seperti kopi, teh, susus dan jus. Para EMT tampak bersemangat ketika menikmati makanan Indonesia di cuaca dingin. Suhu dingin di wilayah Kota Hassa berkisar 1 hingga 3 derajat pada pagi hari.

“Menunya bermacam-macam. Beda tiap harinya,” ujar Zia, pria yang telah menempuh semester delapan di Universitas Erciyes di Kayseri.

Zia menambahkan, tim relawan yang menentukan menu makanan untuk para personel EMT dan USAR.

“Yang menentukan menu dari tim dapur, kemudian diteruskan ke ahli gizi dari EMT,” katanya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turkiye sangat membantu operasional EMT dan tim USAR yang bekerja di lokasi terdampak, baik di Kota Antakya dan Hassa. Sejumlah mahasiswa direkrut KBRI sebagai relawan untuk membantu tugas kemanusiaan Indonesia dua wilayah tersebut

Relawan mahasiswa yang bertugas mulai dari penyiapan makanan dan minuman, logistik, transportasi hingga penerjemah. KBRI juga mengerahkan stafnya untuk membantu Tim Kemanusiaan Indonesia selama di Turkiye.

Sumber : Pusdatin BNPB | Editor : Saud Rosadi

Tag: