Mahasiswi di Samarinda Ini Bangun Usaha Buket Bunga dari Nol Sambil Kuliah

Frisca Karmenita, owner “Sentral Buket Samarinda.” (Foto Doc Pribadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Usaha buket bunga menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di Kota Samarinda, terutama saat momentum spesial seperti wisuda dan ulang tahun. Hal tersebut pun dirasakan oleh Frisca Karmenita, mahasiswi Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Berbalut keahlian secara otodidak dan punya rasa ingin tahu yang mendalam, perempuan kelahiran 2001 ini berhasil membangun usaha buket bunga yang kini semakin berkembang dengan nama “Sentral Buket Samarinda.”

Menurutnya, menjalani kuliah sambil bekerja dan membangun bisnis bukan perkara mudah, namun Frisca berhasil membuktikan bahwa dengan tekad kuat, segala yang dicita-citakan bisa tercapai. Ia sukses membiayai kuliahnya sendiri dengan bekerja sebagai wartawan sekaligus menjalankan usaha buket bunga.

“Gampang-gampang susah. Gampang kalau dikerjakan sambil disyukuri, dan susah kalau cuma dipikirkan,” ujarnya kepada wartawan niaga.asia, Kamis (3/4).

Tekad itu muncul ketika ia menyadari bahwa biaya kuliah tidak murah. Dengan biaya SPP Rp3-4 juta per semester ditambah kebutuhan lain seperti bensin, mencetak tugas, dan kuota internet yang memerlukan uang, ia merasa tidak mungkin terus bergantung pada orang tua.

Berangkat dari kesadaran itu, ia pun mencari pekerjaan dan akhirnya bekerja di salah satu perusahaan media di Samarinda. Meski tidak memiliki latar belakang jurnalistik, ia tetap optimis dan belajar secara otodidak menulis berita.

Money buket, buket mini gold, buket balon. (Updatekaltim.com/Lydia Apriliani)

Dengan gaji di bawah UMR sekitar Rp1 juta per bulannya, ia mulai berpikir untuk mencari sumber penghasilan tambahan. Frisca pun mencoba melihat tren dan permintaan pasar, kira-kira bisnis apa yang tengah viral saat ini (tahun 2023).

“Awalnya hanya ingin mencari tambahan biaya kuliah. Apalagi gaji sebagai wartawan masih jauh dari cukup untuk menutupi kebutuhan hidup dan pendidikan. Dari situlah, saya mulai berpikir untuk mencari peluang lain,” jelasnya.

Lahirnya Sentral Buket Samarinda

Frisca akhirnya memulai bisnis Sentral Buket Samarinda dari nol dengan modal terbatas. Berawal dengan menyisihkan uang jajan dari gajinya yang kecil sebagai seorang jurnalis, ia mencoba-coba untuk membuat buket bunga artifisial.

Tidak disangka, permintaan terus meningkat, terutama saat musim wisuda dan perayaan lainnya. Bisnisnya pun semakin berkembang setelah ia mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp10 juta dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui program Wirausaha Muda Pemula (WMP).

“Berbekal relasi sebagai seorang jurnalis dan aktif masuk ke dalam organisasi, modal yang dikeluarkan untuk buket bunga ini tergantikan sepenuhnya. Saya mendapatkan modal dari kuota UMKM Kemenpora yang didukung oleh Bu Hetifah, anggota DPR RI. Jadi, tabungan aman terkendali sembari mencari beasiswa kuliah dari pemerintah,” terangnya.

Paket bingkisan ulang tahun, start from Rp10 ribu sesuai request. (Foto Doc Pribadi)

Dana itu pun ia gunakan untuk memperbanyak stok dan menambah variasi produk, termasuk money buket, buket mini gold, balon buket bahkan hampers yang kini semakin diminati. Harga buket dan hampers yang ditawarkan beragam, mulai dari Rp10-200 ribu.

Omzet Berkali-kali Lipat di Momen Tertentu

Dalam sebulan, Frisca mengaku bisa meraih omzet Rp400-600 ribu, tetapi ketika momen tertentu, seperti wisuda, atau momen hari-hari besar lainnya, omzet Sentral Buket Samarinda bisa melonjak hingga Rp2-3 juta.

“Yang paling laris biasanya buket bunga untuk wisuda dan hampers ulang tahun. Saya juga menerima pesanan custom sesuai permintaan pelanggan,” katanya.

Selain menjual secara langsung, Frisca juga memasarkan produknya melalui media sosial Instagram – @Sentralbuketsamarinda ataupun story WhatsApp. Pemasaran digital ini terbukti efektif menarik lebih banyak pelanggan dari berbagai kalangan.

“Bagi yang ingin berkunjung langsung, bisa mampir ke toko Sentral Buket Samarinda di Jalan Senyiur Indah 3 Dalam, Karang Paci, Samarinda. Bisa juga kunjungi instagram atau hubungi nomor ini – 085283840950,” bebernya.

Meskipun masih harus membagi waktu antara kuliah, kerja, dan mengembangkan usahanya, ia optimis bisnisnya bisa terus berkembang. Harapan ke depan, Sentral Buket Samarinda dapat memperluas jangkauan pemasarannya agar karyanya ini bisa dinikmati banyak orang.

“Usaha ini tidak hanya soal bisnis, tetapi juga seni. Saya ingin Sentral Buket Samarinda terus berkembang dan bisa melayani lebih banyak pelanggan dengan produk berkualitas,” tegasnya.

Diakhir kata, Frisca mengajak anak muda di Samarinda untuk tidak takut memulai usaha. Serta, tidak menghabiskan waktu hanya untuk scroll TikTok. Lebih baik gunakan waktu untuk mencoba berbagai hal-hal positif yang bisa menambah pengalaman dan pengetahuan.

“Jangan malu kalau jualan awalnya cuma laku satu, tapi malulah kalau belum mencoba tapi sudah menyerah. Ingat, berdampak baik untuk daerah itu seru loh dan punya rasa bangga tersendiri. Jangan takut memulai bisnis pertamamu,” tutupnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan

Tag: