Malaysia Lockdown, Beras Adan Krayan Kini Dijual ke Tarakan

Persawahan organik  menghasilkan beras Adan di Kecamatan Krayan. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sejak Malaysia menerapkan lockdown Mei tahun 2020, pemasaran  beras Adan dari Kecamatan Krayan yang semula ke Serawak, Malaysia  berpindah ke Tarakan dan Malinau, Kalimantan Utara.

“Perubahan kawasan pemasaran dikarenakan jalur perbatasan Krayan – Malaysia ditutup pasca lockdown Covid-19,” kata Camat Krayan Heberly kepada Niaga.Asia, Senin (22/03).

Perdagangan beras Adan ke Tarakan sendiri memanfaatkan transportasi subsidi ongkos angkut (SOA)  udara, dimana setiap penerbangan pesawat dari Krayan ke Malinau atau Tarakan dapat mengangkut 950 kilogram beras.

Terbukanya akses penerbangan ke Tarakan sangat menguntungkan para petani sebab,  harga jual ke Tarakan berkisar Rp 475.000 per karung (15 kilogram), sedangkan harga jual di Malaysia, sekitar Rp 250.000 per karung.

“Nilai jual ke Tarakan malah lebih bagus, kalau dihitung harga per kilogram sekitar Rp 31.000 per kilo,” kata Heberly.

Meski  pengiriman beras ke Tarakan lancar, Heberly menerangkan, perdagangan keluar daerah ini masih bersifat mandiri atau dijual ke keluarga – keluarga yang berdomisili di Tarakan.

Pengiriman beras ke Tarakan tidak mutlak untuk kebutuhan masyarakat di sana, tidak sedikit beras dalam bentuk karung gelondongan atau karung bertulisan Adan dikirim lagi ke Nunukan, menggunakan transportasi speedboat.

“Panen padi di Krayan 1 kali setahun dan biasanya setelah panen langsung dikirim ke Tarakan dan Malinau,” bebernya.

Penanganan beras Adan paska panen. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

Saat ini, luasan areal persawahan di Kecamatan Krayan sekitar 2.000 hektar dengan jumlah produksi berkisar 4,7 ton per hektar. Hasil produksi meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelum adanya pandemi Covid-19.

Peningkatan produksi beras Adan dimasa pandemi disebabkan petani-petani lebih banyak menggarap sawahnya, berbeda tahun-tahun sebelumnya banyak aktifitas masyarakat terbuka karena tidak adanya pembatasan kegiatan.

“Nilai positif pandemi meningkatnya produksi beras, dan kita patut bersyukur masuknya jembatan udara yang bisa membantu perdagangan keluar daerah,” ucap dia.

Toko Indonesia Krayan.

Selain mendatangkan barang-barang Indonesia untuk distribusikan ke pelaku usaha, Toko Indonesia kiranya dapat menjadi wadah atau agen pemasaran bagi hasil pertanian dan kerajinan masyarakat Krayan.

Masyarakat perbatasan selama ini cukup kesulitan dalam memasarkan hasil produksi, hal ini dikarenakan sulitnya akses keluar daerah dan kurangnya promosi produk. Untuk itu, akan lebih baik jika toko Indonesia dapat membantu sebagai agen pemasaran.

“Kita berharap produk masyarakat ditampung atau dibeli toko indonesia atau setidaknya mencarikan buyer-buyer di luar daerah,” tutupnya.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Rachmat Rolau

 

Tag: