SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yang merupakan gabungan 2 Kota IHK yaitu Samarinda dan Balikpapan, pada Juli 2023 mengalami inflasi sebesar 0,43 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 2,38 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,56 persen.
“Pada Juli 2023 terjadi inflasi di Kota Samarinda sebesar 0,34 persen dan Kota Balikpapan terjadi inflasi sebesar 0,53 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim), Dr. Yusniar Juliana dalam keterangan resminya hari ini, Selasa (1/8/2023).
Menurut Yusniar, secara umum inflasi gabungan terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok transportasi sebesar 1,25 persen; kemudian kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,83 persen.
Selanjutnya kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,12 persen; serta kelompok kesehatan dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya masing-masing sebesar 0,11 persen.
Sebaliknya, lanjut Yusniar, kelompok yang mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,05 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,44 persen.
“ Sementara itu, kelompok pendidikan dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan cenderung stabil pada Juli 2023,” ujarnya.
Pada Juli 2023 dari 90 kota pantauan IHK nasional, 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,43 persen, dan inflasi terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Bulukumba.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,50 persen dan deflasi terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Palangka Raya dan Banjarmasin.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Inflasi Kaltim