SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Ekspor nonmigas bulan Maret 2023 dengan peningkatan nilai terbesar antara lain bahan logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) yang naik 93,04 persen, bijih, terak dan abu logam (HS 26) naik 52,28 persen, tembaga dan barang daripadanya (HS 74) naik 42,01 persen, bahan kimia organik (HS 29) naik 36,97 persen, serta olahan dari tepung (HS 19) naik 29,57 persen MoM.
Ekspor nonmigas Indonesia ke mayoritas 30 negara utama pada Maret 2023 tercatat naik dibandingkan bulan lalu. Beberapa negara tujuan ekspor utama dengan peningkatan ekspor nonmigas tertinggi pada Maret 2023 antara lain Swiss yang melonjak 214,33 persen, Rusia (naik 70,32 persen), Italia (58,89 persen), Belgia (40,80 persen), dan Spanyol (40,06 persen MoM).
Kenaikan ekspor nonmigas ke Swiss terutama didorong oleh naiknya ekspor logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) sebesar 226,84 persen; instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (HS 90) 15,78 persen; dan minyak atsiri (HS33) 39,72 persen MoM.
“Selain itu, ekspor kendaraan dan bagiannya (HS 87) ke Swiss juga meningkat 74,14 persen,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Ekspor nonmigas Indonesia ke kawasan emerging market dan developing economies tumbuh signifikan. Pada Maret 2023, ekspor nonmigas ke kawasan Amerika Selatan maupun Asia Barat menguat, masing-masing sebesar 66,59 persen dan 160,11 persen. Ekspor nonmigas ke kawasan Eropa Barat juga naik sebesar 50,05 persen (MoM).
“Selain itu, ekspor nonmigas Indonesia ke seluruh wilayah Asia, kecuali Asia Tengah, juga meningkat. Peningkatan terjadi di kawasan Asia Timur (9,99 persen), Asia Tenggara (2,9 persen), Asia Selatan (4,27 persen), dan Asia Lainnya (13,73 persen) MoM. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Asia masih menjadi pasar yang menjanjikan bagi ekspor nonmigas Indonesia,” kata Mendag.
Secara kumulatif, total ekspor selama periode Januari–Maret 2023 tercatat mencapai USD 67,20 miliar, naik 1,60 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Peningkatan ekspor tersebut ditopang oleh ekspor sektor nonmigas yang naik 0,55 persen menjadi USD 63,19 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 21,56 persen menjadi sebesar USD 4,01 miliar.
Jelang Ramadan dan Idulfitri, Impor Maret 2023 Meningkat
Nilai impor Indonesia bulan Maret 2023 tercatat sebesar USD 20,59 miliar. Nilai ini naik 29,33 persen dibanding Februari 2023 namun namun turun 6,26 persen dibandingkan Maret 2022.
“Peningkatan kinerja impor Indonesia pada bulan Maret 2023 didorong oleh naiknya impor migas sebesar 25,28 persen dan impor nonmigas naik 30,05 persen MoM,” jelas Mendag.
Peningkatan impor Indonesia pada Maret 2023 ini terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang. Peningkatan tertinggi dialami impor barang modal dengan kenaikan 34,35 persen dibanding Februari 2023, diikuti barang konsumsi 29,12 persen dan bahan baku/penolong 28,17 persen.
Peningkatan impor pada Maret 2023 merupakan suatu tanggapan atas permintaan domestik yang tinggi menjelang Ramadan dan Idulfitri. Hal ini tercermin dari menguatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2023 menjadi sebesar 123,3 yang lebih tinggi dari Februari 2023 (122,4).
Selain itu, peningkatan impor juga sejalan dengan kenaikan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia dari posisi 51,2 pada Februari 2023 ke level 51,9 pada Maret 2023. Industri manufaktur di dalam negeri mengalami ekspansi sebagai dampak peningkatan permintaan tersebut.
Beberapa produk utama impor nonmigas dengan peningkatan tertinggi secara bulanan Maret 2023 ini antara lain kendaraan udara dan bagiannya (HS 88) yang naik 1.770,28 persen; biji dan buah mengandung minyak (HS 12) 95,73 persen; kain rajutan (HS 60) 91,25 persen; filamen buatan (HS 54) 66,53 persen; serta kapas (HS 52) 57,36 persen.
Berdasarkan negara asalnya, impor nonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand dengan total pangsa 47,18 persen dari total impor nonmigas bulan Maret 2023.
Negara asal impor dengan peningkatan impor nonmigas terbesar pada Maret 2023 adalah Prancis yang naik 137,42 persen, diikuti Oman (109,92 persen), Uni Emirat Arab (89,22 persen), Rusia (79,25 persen),dan Jerman (78,54 persen MoM).
Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa secara kumulatif, total impor periode Januari–Maret 2023 mencapai USD 54,95 miliar atau terkontraksi 3,28 persen dibandingkan Januari–Maret tahun lalu. Penurunan impor tersebut dipicu turunnya impor migas sebesar 3,44 persen dan impor nonmigas 3,25 persen YoY
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan
Tag: Ekspor