Masuk Masa Pemulihan Ekonomi, Angka Pengangguran di Bontang Turun 2,11 Persen

Sumber: BPS Kota Bontang

BONTANG.NIAGA.ASIA – Jumlah angkatan kerja Kota Bontang Tahun 2022 yang sebanyak 99.150 atau sebesar sebesar 72,08 persen, sedangkan sebanyak 38.409 jiwa atau sekitar 27,92 persen tergolong sebagai bukan angkatan kerja yang terdiri dari penduduk yang masih sekolah dan mengurus rumah tangga.

Dilihat dari angkanya, jumlah angkatan kerja dari tahun 2021 ke tahun 2022 mengalami peningkatan, dengan kondisi jumlah penduduk yang bekerja meningkat dan pengangguran yang menurun.

“Terjadinya penurunan pengangguran sebesar 2,11 persen ini dapat disebabkan oleh adanya pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19 yang sangat memengaruhi aspek ketenagakerjaan seperti lapangan usaha dan sebagainya,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bontang, Widiyantono, S.S.T., M.Stat dalam laporan BPS Bontang “Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Kota Bontang 2022 ” yang dipublikasikan Bulan Desember 2022.

Menurut Widi, indikator untuk melihat angka pengangguran adalah TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) yaitu proporsi penduduk yang menganggur dengan jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2021 angka TPT di Kota Bontang adalah sebesar 9,92 persen dan pada tahun 2022 sebesar 7,81 persen persen. Angka ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan.

“Penurunan TPT tidak terlepas dari indikator Tingkat Kesempatan Kerja, tercatat TKK di Kota Bontang adalah sebesar 92,19 persen pada tahun 2022. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 90,08 persen yang artinya terdapat peningkatan jumlah angkatan kerja yang bekerja,” paparnya.

Kota Bontang merupakan kota industri yang sekarang akan berubah haluan menjadi kota pariwisata dan maritim. Pada tahun 2022, dengan menggunakan klasifikasi lapangan usaha tiga sektor, dihasilkan angka sekitar 71,78 persen penduduk Kota Bontang bekerja di sektor jasa. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 65,20 persen.

Sebaliknya, persentase penduduk yang bekerja di sektor industri pengolahan atau manufaktur dan pertanian mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2021 persentase penduduk yang bekerja di sektor manufaktur dan pertanian berturut-turut yaitu sebesar 25,87 persen dan 8,93 persen. Angka ini kemudian menurun pada pada tahun 2022 menjadi 22,66 persen untuk sektor manufaktur dan 5,56 persen untuk sektor pertanian.

“Adapun status pekerjaan penduduk Kota Bontang Tahun 2022 paling besar adalah sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai yaitu sebesar 60,99 persen. Hal ini tergambarkan dengan jelas di lapangan bahwa banyak perusahan Industri dan juga perkantoran yang ada di Kota Bontang seperti PT. Pupuk Kaltim, PT. Badak LNG, PT. Pama Persada, dan lain sebagainya. Sehingga sebagian besar penduduknya adalah berstatus sebagai karyawan,” ungkap Widi.

Meskipun didominasi oleh tenaga kerja yang berstatus sebagai buruh/ karyawan/pegawai, kata Widi lagi, namun minat berwirausaha di Kota Bontang masih cukup tinggi.

“Hal ini terlihat pada jumlah tenaga kerja yang memilih untuk berusaha sendiri yang sebesar 16,20 persen dari seluruh tenaga kerja yang ada, dan juga berusaha dibantu buruh tidak tetap atau pekerja keluarga atau yang identik dengan usaha keluarga sebesar 8,98 persen.”

Apabila dibandingkan menurut tingkat pendidikan tertinggi, mayoritas penduduk yang bekerja adalah penduduk dengan ijazah terakhir setingkat SMA Umum dan Kejuruan yaitu sebesar 51,06 persen. Namun, penduduk yang tidak bekerja atau menganggur juga didominasi oleh penduduk lulusan setingkat SMA Umum dan Kejuruan, yaitu dengan proporsi 47,09 persen.

“Tingginya pengangguran oleh penduduk lulusan sekolah menengah ini sebagian besar disumbang oleh penduduk lulusan SMA Kejuruan,” kata Widi.

Sementara, proporsi pengangguran tertinggi kedua adalah penduduk dengan ijazah terakhir setingkat SMP. Selain itu, berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa pada tahun 2022 di antara kelompok pengangguran, persentase penduduk lulusan perguruan tinggi (akademi dan universitas) yang tidak bekerja lebih kecil dibandingkan tingkat pendidikan lainnya.

“Perlu digarisbawahi bahwa pengangguran terbuka didefinisikan sebagai orang yang sedang mencari kerja, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, dan yang sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja,” pungkasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Advetorial

Tag: