Masyarakat Gembira, Pasar Murah Hadir Mendekati Lebaran

Masyarakat Samarinda berbondong-bondong berbelanja bahan pokok di Gerakan Pangan Murah Halaman Museum Samarinda, Senin 1 April 2024 (Foto: niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Mendekati Hari Raya Idulfitri yang tinggal sembilan hari lagi, harga sebagian besar komoditi bahan pokok penting merangkak naik. Kegiatan pasar murah jadi solisi buat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dapur mereka menjelang Lebaran.

Di antaranya, Gerakan Pangan Murah yang berlangsung di Halaman Museum Samarinda, Jalan Bhayangakara, Samarinda.

Lina, 41 tahun, warga Jalan Milono Samarinda bilang mayoritas harga bahan pokok memang naik drastis menjelang Lebaran Idulfitri ini. Bawah merah misalnya, harganya tembus Rp 34 ribu dari sebelumnya Rp 25 ribu per kilogramnya.

“Banyak yang saya beli. Ada bawang, beras, dan minyak. Harga di sini lebih murah, bawang beda Rp 5 ribu. Kalau minyak harga selisih Rp 2 ribu dengan harga di pasar,” kata Lina ditemui di lokasi gerakan pangan murah, Senin 1 April 2024.

Menurut Lina hadirnya pasar murah, cukup membantunya dalam memenuhi kebutuhan bahan-bahan perlengkapan dapur hingga Lebaran nanti.

Lina, 41 tahun (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Seperti bawang ini saya beli untuk Lebaran, karena lebaran biasa masak-masak buras. Kalau seperti beras, dan minyak itu setengah bulan tahannya,” ujarnya.

Sementara, pembeli lainnya dari warga Jalan M Yamin, Fatimah, 38 tahun, mengatakan dia mendapat informasi pasar murah sudah dua kali yakni di Jalan Biola, dan Museum Samarinda yang telah digelar hari ini.

Alhamdulillah membantu banget. Seperti beras 5 kilo ini, di sini Rp52 ribu. Kalau di luar sudah Rp62 ribu,” jelas Fatimah.

Meskipun harga bahan pokok di gerakan pngan murah itu relatif lebih murah dibandingkan pasaran, menurut Fatimah kualitas yang ditawarkan juga tetap baik.

“Berasnya bagus aja, bersih, terus panjang-panjang. Saya beli 2 karung, biasa satu minggu bisa 6 sampai 7 kilo. Nah kalau dua karung ini cuman tahan dua mingguan,” singkatnya.

Fatimah, 38 tahun.(niaga.asia/Annisa Dwi Putri)

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Pedagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim Heni Purwaningsih mengatakan, gerakan pangan murah ini sudah dijalankan sebanyak 126 kali di 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim.

“Gerakan pangan murah ini kita hadirkan dalam rangka pengendalian inflasi terutama mendekati lebaran,” ujarnya.

Dijelaskan, tenant-tenant yang dihadirkan di gerakan pangan murah ini berkerja sama dengan BUMN dan asosiasi masyarakat.

“Pengendalian inflasi ini memang perlu sinergi bersama dan kesadaran masyarakat,” sebut Heni Purwaningsih.

Selain itu, Heni mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menimbun barang maupun bahan pokok, dan belanja sesuai dengan kebutuhan.

“Misalnya beli langsung setengah ton, artinya itu mengurangi kesempatan orang lain untuk belanja. Kita juga menginginkan berbagi dan peduli terhadap sesama,” demikian Heni Purwaningsih.

Penulis : Nur Asih Damayanti | Editor : Saud Rosadi

Tag: