Mei 2023 Nilai Ekspor Kaltim Turun dan Impor Naik

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Mei 2023 tercatat US$2,25 miliar, atau turun sebesar 6,57 persen dibandingkan dengan nilai ekspor April 2023. Jika dibandingkan dengan Mei 2022, nilai ekspor turun sebesar 21,14%.

Ekspor nonmigas Mei 2023 tercatat US$1,97 miliar, atau turun sebesar 11,06 persen dibandingkan April 2023. Secara kumulatif, nilai ekspor migas Provinsi Kaltim selama Januari–Mei 2023 mencapai US$1,16 miliar atau naik sebesar 21,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Sementara nilai ekspor nonmigas mencapai US$11,44 miliar.

Demikian dilaporkan Ketua Tim Stat Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Marinda Dama Prianto dilaman resmi BPS Kaltim.

Menurut Marinda Dama, penurunan nilai terbesar ekspor nonmigas Mei 2023 terhadap April 2023, terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang turun sebesar US$238,59 juta (12,40 persen), sedangkan kenaikan nilai terbesar terjadi pada golongan barang pupuk sebesar US$9,40 juta (17,35 persen).

“Menurut sektor, selama periode Januari-Mei 2023 ekspor nonmigas Provinsi Kaltim meningkat sebesar 2,35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Peningkatan disumbang oleh meningkatnya ekspor barang hasil tambang sebesar 3,63 persen, dan ekspor hasil pertanian sebesar 1.147,51 persen,” ungkapnya.

Sumber: BPS Kaltim

Sedangkan negara tujuan dengan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Mei 2023 adalah ke Tiongkok dengan nilai sebesar US$630,76 juta, disusul India sebesar US$218,95 juta dan Jepang sebesar US$181,95 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 52,40 persen.

“Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$521,30 juta dan US$54,70 juta,” kata Marinda Dama.

Peristiwa global terkait mitra dagang Utama Kaltim yang perlu dapat perhatian, menurut Marinda Dama antara lain, kebijakan carbon pricing sebagai upaya pengurangan ketergantungan pada energi karbon memengaruhi permintaan batu bara global (World Bank).

Menguatnya kecenderungan untuk beralih dari bahan bakar fosil, baik melalui peningkatan produksi energi terbarukan maupun pengurangan konsumsi energi, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa.

“ Melimpahnya pasokan minyak kelapa sawit di pasar global dan turunnya harga komoditas minyak nabati pesaing,” kata Marinda Dama juga perlu dapat perhatian.

Menurut pelabuhan asal barang, ekspor Provinsi Kaltim pada Mei 2023 yang terbesar berasal dari Pelabuhan Samarinda dengan nilai sebesar US$738,87 juta, diikuti Pelabuhan Balikpapan sebesar US$457,83 juta, dan Pelabuhan Bontang sebesar US$415,21 juta.

Impor Naik

Marinda Dama juga melaporkan, nilai impor Provinsi Kaltim pada Mei 2023 tercatat sebesar US$525,49 juta, atau naik sebesar 11,29 persen dibandingkan dengan nilai impor April 2023. Jika dibandingkan dengan nilai impor Mei 2022 mengalami kenaikan sebesar 140,29 persen.

Sumber: BPS Kaltim

“Nilai impor migas Mei 2023 sebesar US$395,75 juta, atau naik sebesar 8,48 persen dibandingkan dengan nilai impor April 2023, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Mei 2022 mengalami kenaikan sebesar 341,40 persen,” katanya.

Nilai impor nonmigas Mei 2023 sebesar US$129,74 juta, atau naik sebesar 20,82 persen dibandingkan dengan nilai impor April 2023, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Mei 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen.

Pada Mei 2023, penurunan persentase terbesar dari impor barang nonmigas adalah pada golongan barang pupuk yang mengalami penurunan 52,39 persen. Sebaliknya kenaikan persentase tertinggi dari impor barang nonmigas terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang naik 2.336,98 persen.

Menurut Marinda Dama, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Mei 2023 adalah Tiongkok sebesar US$130,55 (20,57 persen), Amerika Serikat sebesar US$76,13 juta (12,00 persen), dan Korea Selatan sebesar US$65,81 juta (10,37 persen).

“Impor nonmigas dari ASEAN sebesar US$102,43 juta (16,14 persen) dan Uni Eropa sebesar US$130,19 juta (20,51 persen),” teragnya.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Mei 2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi peningkatan nilai impor pada bahan baku/penolong sebesar 37,85 persen, barang konsumsi naik 5,67 persen, dan barang modal naik sebesar 4,83 persen.

“Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada Mei 2023 mengalami surplus sebesar US$1,72 miliar. Sektor nonmigas surplus sebesar US$1,84 miliar, sementara di sektor migas defisit US$117,26 juta,” pungkasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: