Mendag Ajak Masyarakat Belanja ke Pasar Rakyat, Ekonomis dan Membantu UMKM

Mendag  Zulkifli  Hasan  saat  meninjau Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/6).

SEMARANG.NIAGA.ASIA – Menteri  Perdagangan  Zulkifli  Hasan  mengajak masyarakat berbelanja  ke  pasar  rakyat.  Selain  harganya  lebih  ekonomis,  belanja  di  pasar  rakyat  juga  membantu usaha  mikro,  kecil, dan menengah  (UMKM).

Hal  ini  disampaikan Mendag  Zulkifli  Hasan  saat  meninjau Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/6).

“Saya mengimbau, mari Ibu-ibu,  harga  bapok  yang  paling  bagus  itu  di  pasar  rakyat  atau  pasar tradisional.  Selain  harganya  ekonomis,  kita  juga  bisa  membantu  pedagang-pedagang  kecil  dan  para pedagang UMKM di pasar rakyat,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Bandarjo hari ini, harga beras medium tercatat Rp12.000/kg, gula pasir   Rp14.000/kg,   minyak   goreng   curah   Rp14.400/liter,   minyak   goreng   Minyakita   Rp14.000   sd Rp16.000/liter.

Harga minyak  goreng  kemasan  premium  Rp  19.000/liter,  daging  sapi  Rp130.000/kg,    daging ayam  ras  Rp39.000/kg,  telur  ayam  ras  Rp29.000/kg,  bawang  merah  Rp40.000/kg,  tepung  terigu Rp12.000/kg,  cabai  merah  keriting  Rp35.000/kg.

Kemudian, harga cabai  merah  besar  Rp40.000/kg,  cabai  rawit  merah Rp25.000/kg, bawang putih kating Rp35.000/kg,  serta bawang putih honan Rp35.000/kg.

“Harga daging ayam ras yang berkisar Rp39.000/kg—Rp40.000/kg memang agak tinggi sedikit, karena standar  harganya  Rp38.000/kg.  Selain  itu,harga  telur  yang  berkisar  Rp29.000/kg-Rp30.000/kg  juga agak  tinggi  dari  harga  eceran  tertinggi  sebesar  Rp28.000/kg.  Sedangkan  harga  bapok  lainnya  seperti cabai dan bawang putih sudah di bawah,”jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Menurut  Mendag  Zulkifli  Hasan, kenaikan  harga  daging  ayam  ras  dan  telur  tersebut  disebabkan kurangnya  pasokan.

“Pada Tahun Baru, Natal, dan Lebaran 2022, harga ayam terlalu murah yaitu sebesar  Rp33.000/kg  sehingga  merugikan  pedagang.  Kalau  pedagang  rugi,  sebelum  ayam  tumbuh besar sudah dicutting atau dipotong. Akhirnya sekarang terasa agak kurang stoknya. Jika stok kurang, maka harganya  naik. Mudah-mudahan  dalam jangka waktu 2 – 3 minggu ke depan, harga sudah bisa normal kembali,”pungkasnya.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: