Mendag ZulkifliHasan Musnahkan 730 Bal Pakaian, Sepatu, dan Tas Bekas Senilai Rp10 Miliar

Pakaian, sepatu, dan tas bekas merupakan barang yang dilarang diimpor berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

PEKANBARU.NIAGA.ASIA – Untuk melindungi konsumen dari ancaman  kesehatan dan industri dalam  negeri, Kementerian  Perdagangan  memusnahkan 730  bal  pakaian,  sepatu, dan  tas  bekas yang  diduga  asal  impor  senilai  kurang  lebih   Rp10  miliar.

Pemusnahan  dilakukan  secara  simbolis oleh Menteri  Perdagangan  Zulkifli  Hasan  hari  ini,  Jumat  (17/3)  di  Terminal  Tipe  A  Bandar  Raya Payung Sekaki di Pekanbaru, Riau.

Tindakan  pemusnahan  ini  dihadiri Satgasus  Pencegahan  Korupsi-Mabes  Polri,  Direktorat  Jenderal Perhubungan  Darat,  Kementerian  Perhubungan, Kementerian  Perindustrian, Anggota  Komisi  VI DPR  RI,  Wakil Gubernur Riau, Polda  Riau, Kanwil Beacukai  Riau,  Kejaksaan  Tinggi  Riau, serta Bupati Siak.

“Sebagai  responsdan  salah  satu  tanggung  jawab  kami  atas  semakin  maraknya  perdagangan pakaian  bekas,  alas  kaki, dan  tas  asal  impor  yang  tidak  sesuai  ketentuan,kami  melakukan Pemusnahan  sebanyak  730  bal  pakaian,  alas  kaki, dan  tas  bekas  dengan  nilai  mencapai    Rp10 miliar.  Hal  ini  merupakan  tindak  lanjut  pengawasan  terhadap  perdagangan  dan  impor  pakaian bekas yang kami lakukan secara berkelanjutan,”tegas Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga menekankan, pemusnahan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian  Perdagangan  dalam  proses  pengawasan  dan  penegakan  hukum  terkait  dengan pelanggaran  di  bidang  perdagangan  dan  perlindungan  konsumen.

Pemusnahan  ini  merupakan langkah nyata Kemendag dalam menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi (15/3) pada pembukaan Business  MatchingProduk  Dalam  Negeri  yang  mengecam  impor  pakaian  bekas  karena  telah mengganggu industri dalam negeri.

“Arahan  presiden  sangat  tegas  agar  industri  dalam  negeri  dan  UMKM  ini  dijaga  dan  harus dilindungi dari serbuan pakaian bekas, alas kaki, dan tas bekasasal impor. Kemendag secara rutin memantau  dan mengawasi  peredaran  pakaian bekas  ini  dan  melakukan  penegakan  hukum dengan  memusnahkannya,” tutur Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag  Zulkifli  Hasan menegaskan, pakaian, sepatu,dan  tas  bekas  merupakan  barang  yang dilarang   impornya   berdasarkan   Peraturan   Menteri   Perdagangan   Nomor   18   Tahun   2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan  Atas  Peraturan  Menteri  Perdagangan  Nomor  18  Tahun  2021  Tentang  Barang  Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

Selain  penegakan  hukum,  langkah  edukasi  dan  sosialisasi  penggunaan  produk  dalam  negeri  juga dilakukan. Mendag Zulkifli Hasan berharap, konsumen lebih mengutamakan beli pakaian baru hasil industri  dalam  negeri  dan  usaha mikro  kecil  dan  menengah  (UMKM).

Produk  dalamnegeri    tidak kalah  baiknya  dengan  produk  impor  baik  dari  sisi  mutu  maupun  tren.  Tingginya  penggunaan produk dalam negeri juga bisa menekan peredaran pakaian bekas.

“Kami mengimbau masyarakat Indonesia untuk bangga menggunakan produk dalam negeri  demi menjaga harkat  dan  martabat  bangsa.  Dengan  menghindari  penggunaan pakaian  bekas  asal impor,  konsumen  dapat  terhindar  dari  dampak  buruk  pakaian  bekas  dalam  jangka  panjang  dan sekaligus  turut  serta  memperkuat industri dalam negeri dan UMKM, ” tandas  Mendag  Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang mengungkapkan,  dari  hasil  pengembangan  sementara,  ditengarai  pakaian, sepatu dan tas bekas tersebut  diperoleh  dari  supplier  yang berlokasi  di  Batam.

“Saat  ini  kami  masih  melakukan pengumpulan  bahan  keterangan  lebih  lanjut  terkait  proses  dan  jalur  masuk  pakaian  bekas tersebut ke Indonesia,” ujarnya.

Moga juga menambahkan, diperlukan sinergitas seluruh K/L terkait dalam  pengawasan terhadap barang-barang yang dilarang impornya karena tugas tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab  Kementerian Perdagangan saja namun melibatkan seluruh pihak.

“Saya minta hentikan praktik jual beli barang-barang  bekas  asal  impor  di  wilayah  NKRI,  karena komitmen  PKTN  dan  seluruh  instansi  terkait  hal  ini  adalah  akan  menindak  dengan  tegas  dan memusnahkannya,” pungkas Moga.

Sumber: Humas Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: