Mendikbudristek: Investasi Kebudayaan Mempunyai Korelasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (Foto Antara)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Dukungan penganggaran dari pemerintah untuk pemajuan kebudayaan Indonesia merupakan investasi yang mempunyai korelasi bagi pertumbuhan ekonomi.

Demikian disampaikan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim ketika membuka Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023, di Plaza Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (23/10).

Nadiem Anwar Makarim yang kerap disapa Mas Menteri itu  menyebut upaya kemajuan kebudayaan merupakan inventasi bagi perekonomian.

“Investasi di bidang kebudayaan mempunyai korelasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini terbukti dengan adanya hubungan yang cukup antara Dimensi Ekonomi Budaya Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) dengan tingkat kemiskinan,” ujar Mas Menteri.

Temuan itu, ungkap Mas Menteri mengajak kita untuk merenungkan dan bertindak: kekayaan budaya yang melimpah bukan hanya harta karun estetika, tetapi juga kunci dalam upaya mengurai kemiskinan.

“Kebudayaan itu investasi, sehingga sekarang tidak ada alasan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk tidak mengucurkan dana bagi pemajuan kebudayaan,” timpal Wakil Ketua Komisi X DPR-RI Abdul Fikri Faqih, saat memberikan sambutan.

Manakala pemerintah tidak memberikan pendanaan yang cukup, menurut Abdul Fikri Faqih, maka itu sama artinya tidak mendukung upaya inventasi pemajuan kebudayaan.

Sementara itu, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan, dalam KKI yang diikuti 1.900 peserta itu, ada 55 pokok bahasan yang nantinya memperkuat pemajuan kebudayaan.

“KKI 2023 ini bertujuan mengevaluasi 7 strategi kebudayaan yang dihasilkan KKI 2018 dan rencana induk pembangunan kebudayaan Indonesia. Kongres juga menerima bahan masukan lain melalui pra-kongres. Semua itu akan dirumuskan oleh tim perumus yang kami rekrut dari para akademisi dan budayawan sebagai rekomendasi kongres,” papar Hilmar.

KKI 2023 ini berlangsung hingga 27 Oktober 2023. Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kaltim bersama DK Paser, DK PPU, DK Balikpapan, DK Bontang dan DK Kutim diundang sebagai peserta.

DKD Kaltim 4 orang (Syafril Teha Noer, Hamdani, Awang Khalik dan Sahabudin Pance), DK Kutim (Siti Rizky Amalia), DK Balikpapan (Yudhi Valent), DK PPU (Agus), DK Paser (Suwanto) dan DK Bontang (Apris)

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: