Menengok Cuan Bisnis Parsel di Samarinda, Bisa Habiskan 400 Paket per Hari

Deretan parsel mulai dari harga Rp 100 ribu hingga Rp 5 juta di Toko Mutiara Parsel Jalan KH Abul Hasan, Samarinda, Selasa 2 April 2024 (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Bisnis parsel di Samarinda cukup menjanjikan tahun ini. Sejak awal Ramadan hingga mendekati Lebaran Idufitri, pemesanan parsel –-disebut juga hampers/bingkisan– bisa tembus 400 parsel per hari.

Fidriansyah misalnya telah menjalankan bisnis parsel 10 tahun terakhir. Pemilik Toko Mutiara Parsel di kawasan Jalan KH Abul Hasan itu bilang, penjualan parsel di tokonya naik pesat delapan hari jelang Idulfitri.

“Dalam sehari ditarget minimal 100 Parsel bisa lebih. Hari ini Alhamdulillah ada langganan datang, pesan 400 parsel,” kata Fidriansyah dalam perbincangan bersama niaga.asia di tokonya, Selasa 2 April 2024.

Fidriansyah mengatakan awal mula memulai bisnis membuat hampers maupun parsel tersebut, karena melihat peluang penjualan parsel di Samarinda masih terbuka lebar. Pelaku bisnis parsel pun masih bisa dihitung dengan jari.

“Akhirnya saya sepakat sama istri untuk mencoba membuka usaha jual parsel. Alhamdulillah berlanjut sampai sekarang,” ujar Fidriansyah.

Menurut dia, momentum Ramadan, Idulfitri, dan Tahun Baru Imlek menjadi peluang mendapatkan cuan, karena banyak orang mencari parsel maupun hempers untuk dibagikan kepada keluarga, teman, dan kolega.

Pemilik Toko Mutiara Parsel Fidriansyah (Foto Nur Asih Damayanti/Niaga.Asia)

“Kalau bulan Ramadan ini lagi puncak puncaknya. Di hari biasa kita tetap jualan parsel tapi momennya umum untuk ulang tahun atau perayaan bank, dan itu tidak seramai bulan puasa,” jelasnya.

Beragam jenis parsel tersedia di toko Mutiara Parsel ini. Mulai dari yang berisi makanan, barang pecah belah, dan kombinasi antara barang pecah dan makanan.

“Untuk penjualan imbang aja. Kalau parsel kecil biasa makanan rata-rata orang. Yang order biasa perusahaan bisa sampai 100 sampai 500 keranjang,” ungkap Fidriansyah.

Parsel yang dijual di toko ini pun bervariasi, mulai harga Rp100 ribu hingga Rp5 juta per keranjangnya. Di bulan Ramadan tahun ini, Fdriansyah menargetkan 1.000 parsel terjual hingga Lebaran.

“Tapi biasanya di tahun lalu mencapai 800 keranjang,” sebut Fidriansyah.

Toko Mutiara Parsel yang buka mulai pukul 08.00-21.00 Wita ini mempekerjakan 5 orang karyawan. Fidriansyah biasa membagi tugas masing-masing karyawannya untuk mengerjakan 50 parsel per harinya.

Tingginya pemesanan parsel biasa terjadi sepekan sebelum lebaran Idulfitri (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Soalnya dalam 10 tahun berbisnis parsel ini, orang-orang biasa mendadak belinya,” ungkap Fidriansyah.

Bicara bahan baku pembuatan parsel dari rotan sendiri, diimpor dari kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tiap tahunnya, Fidriansyah mesti lebih dulu memesan tiga bulan sebelum Ramadan.

“Karena di sini nggak ada yang bikin dan menyanggupi bisa bikin ratusan. Kalau di Banjar, home industri sudah ada pabriknya,” jelasnya.

Fidriansyah memastikan semua hampers yang dijualnya berstandar dan aman dikonsumsi. Setiap tahun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Samarinda, selalu mengecek tanggal kedaluarsa produk yang dijualnya.

Tingginya pemesangan hampers dari berbagai kalangan ini rata-rata sidah terjadi sejak sepekan sudah sebelum Lebaran. Baik yang datang langsung maupun pesan melalui media sosial Instagram.

“Paling ramai tahun ini langganannya dari Jakarta yang kirim ke sini. Kalau dari sini, pengirimannya biasa ke Balikpapan, Tanah Hulu, Melak, Kutai Barat. Kita ada free (gratis) antaran (pengiriman) ke pemesan. Misalnya di atas 1 juta itu free antaran,” demikian Fidriansyah mengakhiti perbincangan.

Penulis : Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: