NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Dua korban pesawat Smart Aviation beregistrasi PK-SNE jatuh di hutan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, dievakuasi hari ini oleh tim SAR gabungan. Dilaporkan, pilot selamat dan kru meninggal dunia. Lantas seperti apa medan pencarian korban?
Informasi masyarakat setempat, pesawat nahas itu jatuh di tebing berselimut hutan khas tropis di Krayan Tengah. Lokasi itu bukan sembarang tebing. Di sekitarnya ada mengalir anak sungai kecil.
“Tebing di alur Subaka, diselimuti pepohonan besar dan tinggi,” kata Inspektur Polisi Dua Andi Irwan, Kepala Polsek Krayan Selatan, dihubungi niaga.asia, Minggu 10 Maret 2024.
Dari Bandara Binuang sebagai ibu kota Krayan Tengah, titik lokasi puing pesawat berjarak sekitar 8-10 kilometer. Menuju lokasi, naik turun dataran tinggi. Bukanlah medan mudah, karena medan itu tidak terjamah manusia sebelumnya.
Baca juga : Basarnas: Pilot Smart Aviation PK-SNE Selamat, Kru Meninggal Dunia
“Jalan kaki bisa memakan waktu 1-2 hari. Jarak dari Binuang ke lokasi melewati jalan terjal, naik turun gunung melewati hutan perawan, karena masih belantara,” ujar Andi Irwan.
“Juga banyak bebatuan terjal. Hutan di Krayan kan adalah paru-paru dunia, hutan yang dilindungi,” ujar Andi Irwan.
Puing pesawat Smart Aviation PK-SNE memang ditemukan tim SAR gabungan sejak Sabtu 9 Maret 2024 sekira pukul 16.00 Wita, dari penyisiran udara menggunakan Heli Bell-412 milik Kodam VI Mulawarman.
Namun demikian saat itu, tim SAR memutuskan menunda upaya evakuasi karena cuaca tidak bersahabat.
“Karakteristik wilayah kita di daratan ketinggian, kalau pagi hari jam 9 pagi, semua gunung (bukit tinggi) itu masih berkabut tebal dan merata,” terang Andi Irwan.
“Sore juga begitu. Dari jam 4 sore mulai turun kabut. Cuacanya fenomenal, ekstrim. Sebelummya, kami wanti-wanti di sini, jangan disamakan dengan daerah lain karena cuaca sangat ekstrim. Kami sudah memberikan pemahaman,” Andi Irwan menjelaskan.
Baca juga : Tim SAR Temukan Puing Pesawat Smart Aviation di Hutan Kaltara, Korban Diduga Masih Hidup
Kabar pesawat Smart Aviation PK-SNE hilang kontak, Jumat 8 Maret 2024, cukup mengejutkan warga Krayan Tengah dan Selatan.
Mereka tergerak untuk membantu ikut serta melakukan pencarian SAR darat, mengingat medan yang memang ekstrim. Apalagi, dari warga Krayan Tengah, sempat mendengar suara dentuman hingga akhirnya kabar pesawat Smart Aviation hilang kontak saat terbang di atas wilayah Krayan.
“Warga sukarela membantu tim SAR darat. Dari warga masyarakat Krayan, kolaborasi TNI dan Polri, di mana ada 10 personel Polsek juga dibantu relawan, sukarela membantu pencarian,” sebut Andi Irwan.
“Warga bergerak sukarela, tidak ada bantuan dari siapapun misal bantuan logistik. Karena warga tergerak sendiri ikut membantu. Hati nurani untuk kemanusiaan,” demikian Andi Irwan menegaskan.
Wilayah tugas Polsek Krayan Selatan, selain di Krayan Selatan dengan ibu kotanya adalah Long Layu, juga mencakup Krayan Tengah.
“Kejadian pesawat ini masuk wilayah di kecamatan Krayan Tengah,” demikian Andi Irwan mengakhiri perbincangan.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: KaltaraKisah InspiratifNunukanPesawat JatuhPolri