Menjalankan  Warung  Dapat  Menjadi  Latihan  Berbisnis

MoU antara Kemendag dan LDII tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat  ditandatangani  Mendag  Zulkifli  Hasan  dan  Ketua  Umum  Dewan  Pimpinan  Pusat  LDII  Chriswanto Santoso.

JAKARTA.NIAGA.ASIA Menteri  Perdagangan  Zulkifli  Hasan  mengajak  Lembaga  Dakwah  Islam Indonesia (LDII) untuk menanamkan semangat berwirausaha kepada para anggotanya. Salah satu cara yang  paling  sederhana  adalah  dengan  membuka  warung  kebutuhan  sehari-hari  atau  kelontong.

Ia melihat  bahwa  menjalankan  warung  dapat  menjadi  latihan  berbisnis  dan  memiliki  manfaat  dalam pengembangan  potensi  bisnis.  Mengajak  anggota  keluarga  untuk  terlibat  menjalankan  warung  juga menjadi cara membiasakan generasi muda agar aktif berniaga.

Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas)  LDII  di  Jakarta,  Selasa  (7/11).  Dalam  kegiatan  tersebut,  Mendag  Zulkifli  Hasan  didampingi Sekretaris   Jenderal   Kementerian   Perdagangan   Suhanto   dan   Dirjen   Perdagangan   Dalam   Negeri Kemendag Isy Karim.

“Saya ingin sekali mengajak LDII untuk mulai melatih keluarga berwirausaha. Makanya, kami ajak dalam program Kemendag untuk membuka warung. Bisa di masjid,sekolahan, lingkungan perumahan. Kita mulai dari warung dulu. Kenapa warung? Karena mengelola warung bisa memberikan ilmu yang bermanfaat sebagai bekal kehidupan,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Menurut  Mendag  Zulkifli  Hasan,  saat  ini  Kemendag  memiliki  program  seribu  warung  yang  mengajak masyarakat  untuk  mulai  berwirausaha dan berharap,  dorongan  pemerintah  ini mampu  membuat  masyarakat  memiliki  jiwa  wirausaha.

Ia  berharap  masyarakat  yang  mengelola warung-warung  tersebut  akan  dapat  mengembangkan  kapasitas  usaha  mereka  dan  warung  tumbuh menjadi lebih besar.

“Berkembang lagi bisa jadi minimart, nanti bisa supermarket. Nantinya bisa ambil kredit  usaha  rakyat  dengan  bunga  enam  persen,  atau  kalau  pinjamnya  kecil,  bunganya  bisa  tiga persen,” jelasnya.

Saat paparan, Mendag Zulkifli Hasan juga mengatakan, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci  satu  bangsa  untuk  menguasai  dunia.  Menurutnya,  manusia  berkualitas  yang  produktif  akan mendorong bangsa  mereka  menguasai  peradaban  dunia.  Untuk  itu,  cara  suatu  bangsa  menciptakan SDM berkualitas dan menciptakan negara maju adalah dengan pendidikan.

“Negara itu maju karena kualitas SDM-nya,  itu  kuncinya.  Kalau  kualitas  manusia  kita  terus  didorong melalui pendidikan, kita akan dapat berdiskusi secara produktif dan jadi bangsa kompetitif di manapun berada,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag  Zulkifli  Hasan  pun  mencontohkan  Singapura.  Meskipun  secara  geografis  merupakan  negara kecil,  Singapura  memiliki  SDM yang  berkualitas  dan disegani.  Oleh  karena  itu,  meningkatkan  kualitas manusia menjadi salah satu hal yang utama dalam mengembangkan suatu bangsa. Terlebih lagi, saat dunia kini banyak berubah dan makin banyak peluang yang terlihat dan dapat dijajaki.

“Sekarang  Indonesia  mau  ke  mana  di  tengah  perubahan  cepat  itu?  Ekonomi  Barat  mulai  melambat sedangkan  ada emerging  marketdi  negara-negara  Asia  dan  Afrika  yang  saat  ini  menjanjikan.  Untuk menghadapi perubahan dunia tersebut, kita harus mempersiapkan SDM Indonesia yang unggul melalui pendidikan,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Penandatanganan MoU

Setelah  paparan  Mendag  Zulkifli  Hasan,  acara  dilanjutkan  dengan  penandatanganan  MoU antara Kemendag dan LDII tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. MoU tersebut ditandatangani  Mendag  Zulkifli  Hasan  dan  Ketua  Umum  Dewan  Pimpinan  Pusat  LDII  Chriswanto Santoso.

MoU tersebut melingkupi upaya  sinergi  dalam  mengembangkan  kemampuan berusaha  dan akses jaringan pemasaran di dalam serta luar negeri.

Mendag  Zulkifli  Hasan  juga  mengungkapkan,  Kemendag  memiliki  sejumlah  program  peningkatan kapasitas seperti pelatihan desain kemasan, pelatihan merek, pengemasan, hingga sekolah ekspor. Ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut dengan maksimal.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan 

Tag: