Menkeu Apresiasi Dukungan IsDB terhadap Special Capital Increase

Menkeu Sri Mulyani Indrawati  dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Group, Dr. Muhammad Sulaiman Al Jasser, dalam rangkaian kunjungan kerja di Jeddah, Sabtu (13/05). (Foto Kemenkeu)

JEDDAH.NIAGA.ASIA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan apresiasi atas dukungan terhadap Special Capital Increase (SCI) Indonesia pada IsDB. Sebagai salah satu negara pendiri, Pemerintah Indonesia tentu ingin menjadi mitra yang lebih kuat untuk dapat meningkatkan peranannya, melakukan reformasi, dan mencapai mandat bagi kepentingan semua anggota.

Apresiasi itu disampaikan Sri Mulyani Indrawati  dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Group, Dr. Muhammad Sulaiman Al Jasser, dalam rangkaian kunjungan kerja di Jeddah, Sabtu (13/05).

Indonesia resmi menjadi pemegang saham  terbesar ketiga di IsDB. Ini terjadi setelah Dewan Gubernur IsDB menyetujui proposal penambahan saham Indonesia pada sidang tahunan IsDB ke-48 tanggal 10-13 Mei 2023 di Jeddah, Arab Saudi.

Dengan ini Indonesia berada di posisi ke-3 pemegang saham, dari sebelumnya di posisi ke-12. Indonesia tercatat berada di bawah Arab Saudi dan Libya, serta berada di atas Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Kuwait, UAE, dan Turki.

Masuknya Indonesia sebagai salah satu pemegang saham utama diharapkan dapat memperkuat permodalan IsDB, meningkatkan kapasitas pinjaman, meningkatkan perannya dalam membantu negara-negara anggota, serta mewujudkan kesejahteraan umat Islam.

Dalam pertemuan tersebut, Menkeu juga berdiskusi mengenai dukungan IsDB terhadap krisis pangan dan isu perubahan iklim. Keduanya juga membahas kerjasama South-South Partnership (SSP) melalui blended finance PT SMI dan juga pengadaan supply chain untuk haji & umroh.

IsDB merupakan satu-satunya lembaga keuangan multilateral yang menyediakan pembiayaan dengan prinsip syariah. IsDB memainkan peranan sangat penting dalam mendorong pembangunan ekonomi sosial di negara-negara anggota dan masyarakat muslim pada umumnya.

Sumber: Biro KLI Kementerian Keuangan | Editor: Intoniswan

Tag: