
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pedagang selongsong ketupat musiman mulai memenuhi pasar-pasar tradisional di kota Samarinda jelang Idulfitri. Beraneka ragam bentuk dan ukuran selongsong ketupat ini mulai diserbu masyarakat Samarinda yang ingin berlebaran dengan hidangan ketupat.
Berdasarkan pantauan niaga.asia, para pedagang selongsong ketupat musiman ini terlihat di depan pasar tradisional Sungai Dama dan Pasar Merdeka Samarinda.
Salah satu pedagang selongsong ketupat di Pasar Merdeka Samarinda, Wira, 35 tahun, asal Makroman mengatakan, setiap tahunnya dia rutin berjualan selongsong ketupat yang terbuat dari daun janur di Pasar Merdeka.
“Jualannya hanya tiap tahun aja, nggak setiap hari di sini. Pas Idulfitri dan lebaran ketupat saja,” kata Wira, dalam perbincangan Sabtu 29 Maret 2025.
Wira mengaku dirinya mulai berjualan di Pasar Merdeka Samarinda ini sejak hari Jumat 28 Maret 2025 kemarin, dari pukul 07.00 Wita sampai pukul 13.00 Wita.
“Alhamdulillah tahun ini laku aja sama seperti tahun kemarin. Kalau ramainya biasa sehari jelang lebaran,” ujar Wira.

Harga Selongsong ketupat yang dijual Wira pun beraneka ragam mulai dari yang kecil hingga berukuran besar. Satu ikat berisikan 10 selongsong ketupat ini dijual dengan harga Rp15 ribu hingga Rp 10 ribu.
“Kalau yang kecil itu Rp10 ribu, sedangkan yang besar Rp15 ribu. Tapi masyarakat banyak beli yang kecil, mungkin lebih murah,” terang Wira.
Dalam sehari Wira mampu menjual 500-700 selongsong ketupat. Untuk pembuatan selongsong ketupat itu sendiri, Wira dibantu sang suami dari pagi hingga malam.
“Dalam sehari kita bisa membuat sampai 1.000 biji selongsong ketupat sampai malam,” tambah Wira.
“Untungnya nggak banyak sih, karena daun janurnya ini kita beli juga dari orang,” terang Wira.
Meskipun jarak yang jauh dari rumahnya ke Pasar Merdeka untuk berjualan selongsong ketupat, namun tidak menyurutkan semangat Wira untuk mengais rezeki di momen jelang Lebaran. Pasar Merdeka Samarinda ini telah menjadi tempat favoritnya untuk menjual selongsong ketupatnya kepada pada langganan setiap tahunnya.

“Setiap tahun kita di sini, nggak pernah pindah karena sudah banyak pelanggan. Setiap tahunnya yang nyari selongsong di sini,” jelasnya.
Sementara pedagang selongsong ketupat di Pasar Sungai Dama, Armadi, bersyukur dagangan selongsong ketupatnya tetap ramai pembeli setiap tahunnya.
“Setiap tahun jualan di sini, Alhamdulilah selalu ramai nggak pernah sepi. Apalagi sehari sebelum lebaran itu, banyak pelanggan yang beli selongsong,” ujarnya.
Satu ikat selongsong ketupat ini dihargai Rp12 ribu-Rp15 ribu perikatnya tergantung ukuran.
“Yang kecil Rp12 ribu sedangkan yang besar Rp15 ribu per ikatnya,” terang Armadi.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: IdulfitriKetupatKisah InspiratifSamarinda