Misman: Anugerah Kalpataru Lebih dari Sekadar Kebanggaan

Penyerahan anugerah Kalpataru oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya kepada Misman, diwakili  Aldila Rahmi Zahara dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda dan 9  penerima Kalpataru dari seluruh Indonesia, Senin (5 Mei 2023) di Gedung Manggala Wana Bhakti, Jakarta. (Foto DLH Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Meski tidak menerima secara langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, Senin (5 Juni 2023),  di Gedung Manggala Wana Bhakti, Jakarta, lantaran masih dalam proses penyembuhan sehabis operasi empedu, penerima Anugerah Kalpataru asal Kaltim Misman, mengucap syukur dan rasa harunya.

“Puji syukur kepada Allah yang telah menganugerahkan Kalpataru atas pengabdian saya dan teman-teman untuk pelestarian dan perintis lingkungan Sungai Karang Mumus,” ucap Misman yang menyaksikan siaran langsung penyerahan anugerah itu dengan nada haru.

“Saya memang tidak hadir dan diwakili ibu Aldila Rahmi Zahara dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda, namun saya dapat menangkap aura penyerahan Kalpataru dari bu Menteri LHK kepada bu Dila,” ungkapnya kepada niaga.asia, Selasa (6/6).

Ketidakhadiran itu, ungkapnya bukan lantaran tidak menghormati anugerah itu, tapi kondisi kesehatannya sendiri yang tidak memungkinkan, karena masih dalam proses pemulihan paska operasi empedu.

“Kondisi kesehatan yang membuat saya tidak hadir. Daripada merepotkan orang pada saat menerima Kalpataru, saya putuskan tidak hadir,” imbuh Misman yang juga wartawan dan seniman ini.

Misman sendiri adalah salah satu dari 10 penerima anugerah tertinggi lingkungan hidup dari seluruh Indonesia untuk kategori pelestari lingkungan. Selain Misman, Yayasan  Ulin dari Kutim, Kaltim juga memperoleh Kalpataru kategori penyelamat lingkungan untuk habitat buaya.

Kembali ke ihwal penganugerahan Kalpataru yang sudah berusia 63 tahun itu, Misman menyebutnya bukan sekadar kebanggaan, tapi lebih dari itu.

“Anugerah Kalpataru bukan sekadar kebanggaan, namun lebih kepada esensi pengabdian kita kepada lingkungan hidup yang selama ini masih kurang mendapat perhatian maksimal dari pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya.

Anugerah Kalpataru. (Foto DLH Samarinda)

Kondisi lingkungan kita, urainya, sekarang sangat memprihatinkan lantaran adanya perubahan iklim, pengrusakan dan pencemaran lingkungan.

“Kondisi itu harus segera kita tanggulangi di momen anugerah Kalpataru. Momen ini harus kita manfaatkan bagi upaya pelestarian dan penyelamatan lingkungan di Kaltim. Bukan hanya untuk diri saya sendiri, tapi juga pemerintah dan masyarakat, ” paparnya.

Misman juga berjanji, anugerah Kalpataru ini jadi momentum dirinya untuk berbuat lebih banyak bagi lingkungan Sungai Karang Mumus, baik dalam wacana maupun perbuatan.

Raihan Kalpataru untuk Misman  itu menurut Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda Aldila Rahmi Zahara adalah untuk yang pertama kalinya buat Kaltim.

“Kami mengharapkan Kalpataru yang diraih pak Misman  itu dapat memicu para pegiat lingkungan agar terus bersemangat dan berbuat untuk kebaikan lingkungan,” ucap Aldila Rahmi Zahara yang mewakili Misman menerima anugerah Kalpataru dari Menteri LHK.

Di samping memperoleh Kalpataru, ujar Aldila Rahmi Zahara, Misman dan penerima lainnya mendapat uang pembinaan masing-masing Rp 40 juta yang akan ditransfer langsung kepada yang bersangkutan.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: