Mubes ke-IV Dayak Kenyah Aklamasi Pilih Kembali Ajang Kedung dan Jiuhardi sebagai Ketua

Musyawarah Besar (Mubes) ke-IV  Dayak Kenyah secara aklamasi  memilih  kembali Ajang Kedung sebagai Ketua Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim dan Dr Jiuhardi, SE, MM sebagai Ketua Kerukunan Dayak Kenyah Kaltim, Sabtu (29/4/2023). (Foto Teodorus/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Musyawarah Besar (Mubes) ke-IV  Dayak Kenyah secara aklamasi  memilih kembali Ajang Kedung sebagai Ketua Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim dan Dr Jiuhardi, SE, MM sebagai Ketua Kerukunan Dayak Kenyah Kaltim.

Musyawarah Besar (Mubes) ke-IV  Dayak Kenyah berlangsung di Hotel Haris Samarinda, Sabtu (29/4/2023).

Usai dipilih kembali secara aklamasi, Ajang Kedung menyampaikan terimakasih kepada seluruh warga Dayak Kenyah Kaltim yang telah memberikan kepercayaan kembali kepadanya memimpin lembaga adat.

“Di pengurus yang baru ini, nantinya akan dilakukan penataan dan penambahan  struktur organisasi agar lebih baik lagi,” kata Ajang Kedung pada Niaga.Asia.

Menurut dia, kepengurusan yang baru ini juga akan menysun berbagai program, terutama yang berkaitan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dipindah ke Kaltim.

“Kami akan melaksanakan  kegiatan pelatihan dalam rangka untuk perkuatkan kualitas sumber daya manusia warga Dayak Kenyah. Termasuk pelestarian seni dan budaya dan adat istiadat. Jangan sampai ini kabur, karena ini warisan leluhur dan merupakan kekayaan bangsa,” kata Ajang Kedung.

Ajang Kedung mengaku telah bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan Januari 2022 lalu dan menyampaikan surat terbuka terkait proses pembangunan IKN. Salah satu poin dalam surat tersebut yakni memohon kepada Presiden Jokowi agar memperhatikan warga lokal terutama warga masyarakat suku Dayak untuk dapat dilibatkan dalam proses pembangunan IKN.

Keseluruhan poin dalam surat ke Presiden  tersebut juga akan menjadi fokus kepengurusan baru ini untuk terus mengawal sehingga harapan masyarakat masyarakat lokal dapat tercapai.

“Kami sudah menyampaikan surat terbuka kepada bapak Presiden Jokowi, dan ini tentu akan kami kawal, karena harapan besar kami kedepan putra putri lokal harus menjadi prioritas untuk bekerja di IKN. Kami juga berharap agar pembangunan IKN itu dapat memperhatikan masyarakat sekitar, terutama dampak sosial dan ekonominya karena ini akan masuk semua. Ini penegasan dari lembaga adat langsung,” ujarnya.

Sementara Ketua Kerukunan Dayak Kenyah Kaltim, Jiuhardi menjelaskan, suku Dayak Kenyah  mempunyai 24 sub suku dan tersebar di seluruh wilayah Kaltim. Ia berharap melalui  organisasi kerukunan yang sudah ada senantiasa menciptakan kedamaian, keharmonisan baik sesama suku Dayak maupun dengan seluruh warga bangsa yang ada di Kaltim.

“Jangan sampai ada masalah diantara kita, jadi kita harus terus merawat hidup rukun, damai. Apalagi dengan hadirnya IKN di Kaltim ini. Karena orang yang hidup rukun pasti banyak diberkati oleh Tuhan. Kemudian kita juga harus saling sinergi dalam semua sektor pembangunan,” imbuhnya.

Sementara Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Marthin Billa mempercayai bahwa kepengurusan yang baru ini dapat meningkatkan kinerja yang baik, terlebih dengan adanya pengalaman kepemimpinan diperiode sebelumnya.

“Selamat kepada ketua yang dipercaya kembali periode lima tahun kedepan. Ini merupakan amanah untuk melaksanakan visi dan misi kerukunan lembaga adat. Saya yakin dan percaya mereka pasti bisa melakukan tugas dengan baik. Baik untuk kepentingan suku Dayak Kenyah maupun untuk kepentingan bangsa dan negara, khususnya di bidang sosial kemasyarakatan,” ucap Mantan Bupati Malinau ini.

Martin berharap kedua paguyuban tersebut dapat membangun kerja sama yang baik dengan sesama paguyuban, serta mendukung semua program pembangunan pemerintah daerah dan pusat, agar tercipta suasana yang nyaman, aman serta kondusif dalam proses pembangunan.

“Kerja sama dan rukun merupakan kunci kelancaran pembangunan. Kalau aman maka pembangunan bisa berjalan dengan lancar dan efektif untuk kesejahteraan masyarakat, apalagi ada pembangunan IKN,” serunya.

Menurutnya, kehadiran IKN di Kaltim tidak serta-merta untuk memindahkan lokasi pemerintah saja, tapi lebih dari itu adalah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh tanah air, terutama di Kaltim.

“Saya harap juga seluruh masyarakat Dayak Kenyah dan masyarakat suku lainnya di Kaltim dapat mendukung penuh Pembangunan IKN yang sedang berjalan,” tegasnya.

Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Teodorus | Editor: Intoniswan

 

Tag: