Murid SD Filial di Sebakis Sering Tidak Belajar karena Tidak Ada Guru

SD Filial Makarti Harapan SP 5 Sebakis, Kecamatan Sei Menggaris. (foto : Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Semangat anak-anak di pelosok Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara untuk mendapatkan pendidikan yang layak tidak sebanding dengan ketersedian tenaga pengajar atau guru yang disiapkan pemerintah.

Gambaran ini terlihat dari video postingan akun facebook milik Yudha Adjie yang menerangkan sejumlah anak usia sekolah dasar berseragam Pramuka tidak masuk sekolah karena tidak adanya guru di sekolah Filial Makarti Harapan SP 5 Sebakis yang menginduk ke SDN 002 Sei Menggaris.

“Anak-anak sudah datang ke sekolah tapi gurunya tidak ada, jadi anaknya pulang semua, kasihan jauh-jauh dari rumahnya naik truk” kata Yudha Adjie dalam video facebook berdurasi 0,43 detik,” Senin (12/06/2023).

Dalam video lainnya, Yudha terlihat berbincang dengan salah seorang murid sambil menanyakan mana guru mu. lalu dijawab murid bahwa guru tidak datang ke sekolah, jadi anak-anak pulang semua ke rumah.

Yudha merasa kasihan kepada murid-murid yang rumahnya jauh di pelosok kebun-kebun sawit, apalagi dalam kondisi musim hujan, dimana akses jalan menuju lokasi sekolah Filial Makarti Harapan SP 5 Sebakis sangatlah licin.

“Jauh-jauh diantar, jalan licin tapi tidak satupun guru mengajar, kondisi seperti ini sering kali bahkan lebih sering tidak ada gurunya,” ujarnya.

Dikatakan Yudha, video tersebut hanyalah sepenggal cerita tentang pendidikan di transmigrasi SP 5 Sebakis. Tidak ada yang perlu disalahkan, namun perlu solusi agar anak-anak mendapat pendidikan yang layak.

Anak-anak datang ke rumah dengan semangat besar, tapi setiba di sekolah tidak seorangpun guru yang bisa mengajar walaupun hanya satu jam. Akhirnya, niat bersekolah sirna dan mereka pulang ke rumah masing-masing.

“Jangan salahkan pembuat video atau penonton. Marilah kita berbincang mencari solusi agar anak bisa bersekolah,” bebernya.

Menanggapi postingan facebook Yudha Adjie, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan Akhmad mengaku telah menerima  informasi terkait kondisi pendidikan di sekolah Filial Makarti Harapan SP 5 Sebakis.

“Sekolah Filial Makarti Harapan SP 5 Sebakis didirikan untuk mendekatkan layanan pendidikan dengan masyarakat yang jauh dari sekolah negeri,” sebutnya.

Hampir sebagian besar sekolah filial di pelosok pedalaman perbatasan memiliki permasalah yang sama yaitu, tidak memiliki gedung yang layak dan terbatasnya sumber daya guru karena tenaga pengajar diambil dari sekolah induk.

Permasalahan SD Filial Makarti Harapan SP 5 Sebakis akan menjadi evaluasi Disdik Nunukan dalam pengembangan pendidikan di perbatasan Indonesia, terutama dalam hal sarana dan prasarana sekolah termasuk kebutuhan guru.

“Saya belum cek berapa jumlah Rombongan Belajar (Rombel) dan berapa guru kelas standby disana, nanti kita evaluasi kembali,” ujarnya.

Akhmad menuturkan, penyelenggaran pendidikan hendaknya disesuaikan dengan jumlah Rombel, dan tiap sekolah harus memiliki guru tetap apakah dari sekolah induk atau guru yang diangkat dari sekolah filial itu sendiri.

Alternatif terbaik agar pendidikan di sekolah Filial Makarti Harapan SP 5 Sebakis tetap berjalan adalah mengangkat guru honorer yang ditempatkan di sekolah, sehingga kebutuhan guru setiap kelas dapat terpenuhi.

“Saya belum tahu berapa jumlah murid dan rombelnya, status gedung sekolah juga belum tahu apalah dibawah binaan perusahaan atau lainnya,” terang Akhmad.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: