Napi Asal Pakistan Mengajar Bahasa Inggris di Lapas Nunukan

Hanif didampingi petugas Lapas Nunukan mengajar napi lainnya di Lapas Nunukan berbahasa Inggris (Foto Lapas Nunukan/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA-ASIA – Masih ingatkan  dengan Hanif (38) warga Pakistan terpidana kasus keimigrasian dan TPPO yang sempat menghebohkan warga karena berhasil kabur sebanyak 2 kali dari ruang tahanan kantor Imigrasi Nunukan di awal tahun 2023.

Hanif yang sejak Oktober 2023 berstatus narapidana dengan vonis penjara 6 tahun mengisi waktu tahanannya dengan kegiatan belajar dan mengajar. Ia jadi  guru bahasa Inggris di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan.

“Hanif memiliki keahlian berbahasa Inggris, jadi kami manfaatkan keahlian itu menjadi guru bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),” kata Kalapas Nunukan Puang Dirham pada Niaga.Asia, Kamis (08/02/2024).

Kegiatan belajar bahasa inggris di lingkungan Lapas Nunukan diikuti peserta didik sekitar 30 narapidana dan diselenggarakan bekerjasama dengan yayasan pendidikan non formal Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Nunukan.

Kehadiran Hanif sebagai guru (mentor)  dalam kegiatan belajar bermula dari interaksi antar narapidana di blok-blok tahanan menggunakan bahasa asing karena pengaruh dari Hanif yang sering berbicara dengan bahasa Inggris.

“Sebelum Hanif menjadi guru, dia sudah berinteraksi dengan narapidana menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dasar,” sebutnya.

Dari kebiasaan berbahasa inggris itulah, Lapas Nunukan melihat potensi bagus dan menawarkan apakah Hanif berkenan menjadi guru bergabung dengan tenaga pengajar di PKBM pendidikan non formal paket A, B dan C.

Hanif tidak hanya mengajarkan bagaimana bercakap-cakap dalam bahasa Inggris tapi juga tata bahasa dan penulisan kata-kata dalam bahasa Inggris kepada napi lainnya di Lapas Nunukan berbahasa Inggris (Foto Lapas Nunukan/Niaga.Asia)

Meski tidak memiliki basic guru, Hanif dipandang mampu menempatkan dirinya sebagai guru dalam kegiatan belajar, bahkan banyak dari narapidana mengaku cukup terbantu dengan keberadaan hanif di blok tahanan.

“Diblok-blok tahanan mereka tetap bisa saling belajar dan bertanya dengan Hanif, jadi interaksi belajarnya tidak sebatas di ruang kelas,” kata Puang Dirham.

Selama menjadi narapidana di Lapas Nunukan, kepribadian sehari-hari Hanif sangat baik dan taat dalam beribadah, dan dirinya memiliki niat menciptakan lingkungan sekitarnya menjadikan lebih pintar.

Puang Dirham berharap semua peserta belajar dapat memanfaatkan waktu pendidikan sebaik mungkin agar ilmu pendidikan bahasa inggris yang diperoleh dapat digunakan ketika telah bebas dari tahanan.

“Kegiatan belajar ini bagian dari program pembinaan dan keterampilan bagi narapidana agar lebih cerdas dan memiliki keahlian selama menjalani tahanan,” bebernya.

Tujuan lain memberikan pendidikan bahasa inggris kepada narapidana dihubungkan pula dengan keberadaan Kabupaten Nunukan sebagai titik sentral perbatasan Indonesia dengan negara Malaysia.

“Minimal percakapan dasar bahasa inggris sudah paham mereka, tinggal bagaimana dari mereka meningkatkan pengetahuan bahasanya,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, kantor Imigrasi Nunukan mengamankan tiga warga asing Pakistan yakni Rahman (24) Hanif (38) dan seorang perempuan dibawah umur berkebangsaan Malaysia yang masuk wilayah Nunukan tanpa paspor.

Ketiga pelaku diamankan di sebuah rumah penginapan di Kecamatan Nunukan, Minggu 8 Januari 2023, pasca diamankan, Rahmat dan Hanif sempat kabur dari ruang detensi kantor Imigrasi Nunukan.

Penulis : Budi Anshori : Editor : Intoniswan

Tag: