
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Polemik jalan rusak dan berlubang parah di Kota Samarinda semakin memanas setelah postingan Abdul Giaz, salah satu influencer sekaligus politikus muda Partai NasDem, mendapat tanggapan langsung dari Wali Kota Andi Harun.
Abdul Giaz sekarang dikenal sebagai influencer paling vokal yang memberikan kritik terhadap kinerja Dinas PUPR. Cara yang dilakukan Abdul Giaz, yakni dengan menggugah kondisi jalan yang dinilai buruk dan sering kali hanya ditambal sulam, tanpa solusi jangka panjang.
Postingannya itu pun cepat viral di platform Instagram maupun TikTok, yang pada akhirnya membuat Dinas PUPR bergerak mengeksekusi jalan rusak dan berlubang dimaksud. Meski demikian, tindakan Abdul Giaz ini rupanya memancing respons dari pemimpin daerah di Samarinda.
Salah satu unggahan terbarunya yang paling disorot, yaitu kondisi jalan di sekitar Bundaran Loa Janan menuju Jembatan Mahulu yang terlihat rusak parah. Kebijakan pengaspalan yang dilakukan tanpa memperhatikan sisi drainase turut dipertanyakan.
“Kenapa jalan yang sudah disemen masih diaspal lagi. Bukannya itu malah buang-buang anggaran. Lebih baik fokus membangun sistem drainase supaya jalan tidak cepat rusak,” ujar Abdul Giaz dalam videonya di akun Instagram @abdulgiaz99.
Tanggapan Tegas Wali Kota Andi Harun
Tak butuh waktu lama, kritikan Abdul Giaz sampai ke telinga Wali Kota Andi Harun. Dalam konferensi pers pada Kamis sore (30/1/2025), Andi Harun menjelaskan bahwa perbaikan jalan tidak semudah yang dibayangkan.
Ia menegaskan bahwa ada perbedaan antara jalan yang berstatus dalam kewenangan kota, provinsi, maupun nasional, sehingga pemerintah kota tidak bisa serta-merta memperbaiki jalan yang bukan kewenangannya.
“Masyarakat tentu tidak mau tahu soal status jalan, yang mereka inginkan hanya jalan yang bagus. Tapi, dalam praktiknya, kalau status jalan itu nasional, kami tidak bisa serta-merta memperbaikinya tanpa izin dari pemerintah pusat,” terang Andi Harun.
Ia juga mengingatkan agar para konten kreator seperti Abdul Giaz lebih berhati-hati lagi dalam menyampaikan kritik, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dimasyarakat.
“Menyalahkan itu mudah, tapi memahami duduk persoalan juga penting. Kritik itu harus mendidik, bukan sekadar menyudutkan,” tambahnya.
Netizen minta walikota tidak baper dan anti kritik
Tanggapan Wali Kota Andi Harun yang baru-baru ini tersebar di media sosial Instagram dan TikTok pada Jumat kemarin (31/1/2025) mengundang berbagai reaksi netizen hingga lebih dari 1.000 komentar.

Ada yang menganggap bahwa Pemerintah Kota Samarinda terlalu baper dan anti kritik. Kebanyakan dari netizen justru memihak Abdul Giaz, dan meminta agar influencer muda ini tetap konsisten dengan konten-konten kritiknya yang memperjuangkan aspirasi masyarakat.
@zein***: “Aduuuh Pemkot sekarang anti kritikan kah? gausah baper pak, benerin aja hasil kerja nya, maka rakyat ga akan berisik, contoh saja patung pesut ghoib seharga 1,2M di lembus!!”
@aman***: “Tapi kalo kada di viralkan kada digawi pak,, dibiarkan makin terbengkalai.”
@nova***: “OHHH DI SURUH BUNGKAM PERLAHAN @abdulgiaz99. OHHH TIDAAAK BISA. INYA AJ HARAPAN KAMI AGAR TERBUKA MATA BUBUHAN PEMERINTAH MELIHAT GAWIAAAN PU. JANGAN TAPI BUANG2 UANG ANGGARAN YG KADA JELAS BUAN KAM AY. BEDARAH DARAH KAMI DI JALAN CARIKAN DUIT SAGAN BAYAR PAJAK.”
@holi****: “Maaf pak, kamu rakyat “mungkin” Byk di pihak adul.. Dalam arti apa yg Inya katakan selama ini.. Itu apa adanya sesuai yg di lapangan, bujur lah dul @abdulgiaz99.”
@j.gila*****: “Selama tidak menyerang personal, alam demokrasi ini kritik pejabat publik sah2 aja pak, yang di kritisi saudara @abdulgiaz99 jelas2 kebijakannya bukan pribadi pejabatnya. Masak Baper.”
@maaal**: “Tp kann memang fakta dilapangan begitu..apa2 harus viral baru dikerjakan di negeri dagelan ini.”
Klarifikasi Abdul Giaz
Setelah tanggapan Andi Harun tersebar dan heboh di media sosial, Abdul Giaz merasa bahwa dirinya bukan siapa-siapa dan tidak pantas mendapat respons langsung dari wali kota terbaik Samarinda.
“Tanggapan dari Pak Andi Harun seperti luar biasa betul. Saya ini hanya orang biasa belum dilantik sebagai anggota dewan. Belum apa-apa tapi ditanggapi wali kota. Jujur, pak Andi ini wali kota terhebat yang pernah ada di Samarinda. Kita sudah tahu kinerja pak Andi seperti apa,” puji Adul, sapaan akrab Abdul Giaz.
Adul menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menuding kinerja Wali Kota Samarinda dalam setiap konten-konten kritikannya, melainkan hanya ingin jalanan yang rusak dan berlubang bisa segera diperbaiki.
“Saya hanya menyampaikan fakta di lapangan. Ada jalan rusak ya saya bilang rusak. Tidak ada maksud menjelek-jelekkan siapa pun,” katanya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa kritikannya selalu ditujukan kepada Kepala Dinas PUPR yang bertanggung jawab atas pengawasan proyek jalan, baik itu ditingkat kota, provinsi maupun nasional, bukan semata-mata hanya ditujukan kepada Wali Kota Samarinda.
“Saya selalu menyebut kepala PUPR karena mereka yang bertugas mengawasi pengerjaan jalan, baik itu jalan kota maupun provinsi. Warga kan tidak tahu status jalannya, yang penting mereka bisa melintas dengan nyaman dan aman. Makanya saya agak kaget juga pak Andi berkomentar seperti itu. Saya kan selalu apa adanya,” tegasnya
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: Andi HarunMedsos