SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Oktober 2024 tercatat sebesar US$758,08 juta, atau naik sebesar 74,00 persen jika dibandingkan dengan nilai impor September 2024.
“Nilai impor migas tercatat sebesar US$570,12 juta, atau naik sebesar 107,51 persen dibandingkan dengan nilai impor September 2024. Sementara itu, nilai impor nonmigas Oktober 2024 tercatat sebesar US$187,96 juta, atau naik sebesar 16,79 persen.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, DR. Yusniar Juliana, SST, MIDEC, dalam berita resminya, Senin (2/12/2024).
Peningkatan nilai impor nonmigas terbesar terjadi pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya yang mengalami kenaikan sebesar US$21,83 juta (27,74 persen).
“Sebaliknya, penurunan nilai terdalam terjadi pada golongan barang karet dan barang dari karet sebesar US$2,29 juta (21,20 persen),” kata Yusniar.
Dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas pada periode Januari–Oktober 2024, kontribusi terbesar negara asal barang didominasi oleh Tiongkok sebesar US$411,01 juta dengan peranan 32,63 persen, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$178,78 juta dengan peranan 14,19 persen, dan Jepang sebesar US$88,87 juta dengan peranan 7,06 persen.
Menurut golongan penggunaan barang, kata Yusniar lagi, BPS mencatat, pada Oktober 2024 golongan barang bahan baku/penolong mengalami peningkatan tertinggi, sebesar 77,68 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Kemudian diikuti oleh golongan barang modal yang meningkat sebesar 35,91 persen dan golongan barang konsumsi yang meningkat sebesar 25,97 persen,” ujarnya.
Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada Oktober 2024 mengalami surplus sebesar US$1.437,73 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.701,61 juta, sebaliknya sektor migas tercatat defisit sebesar US$263,88 juta.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Impor