SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim) nilai impor terbesar Kaltim tahun 2023 tercatat berasal dari Kawasan Afrika yang mencapai 44,02 persen (US$2.452,15 juta). Nilai impor dari Kawasan Afrika mengalami peningkatan sebesar 15,73 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Golongan barang yang diimpor Kaltim dari Kawasan Afrika, tepatnya dari Nigeria dan Angola adalah minyak bumi. Minyak bumi yang diimpor dari Nigeria tersebut diolah di kilang minyak Pertamina Balikpapan.
“Jika dirinci menurut negaranya, impor terbesar dari berasal dari Nigeria dengan nilai sebesar US$1.687,16 juta atau 30,29 persen dari total impor Kaltim,” kata Kepala BPS Kaltim, DR. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam Statistik Impor Kaltim Tahun 2023.
Impor dari Nigeria meningkat 9,52 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Impor dari Nigeria didominasi oleh komoditas minyak bumi mentah.
“Impor minyak mentah dari Nigeria merupakansalah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan kilang minyak Balikpapan yang hanya dapat mengolah minyak mentah jenis heavy,” lapor Yusniar.
Impor kedua terbesar Kaltim dari Kawasan ASEAN dengan peranan sebesar 20,37 persen (US$1.134,90,15 juta), diikuti oleh Kawasan Asia Timur di peringkat ketiga dengan peranan sebesar 15,74 persen (US$876.88juta).
“Nilai impor dari Kawasan ASEAN mengalami peningkatan sebesar 59,46 persen sedangkan nilai impor dari Kawasan Asia Timur mengalami penurunan sebesar 17,18 persen,” ujarnya.
Kalau ditotal, kata BPS Kaltim, ketiga kawasan ini menyumbang sebesar 80,13 persen dari total Impor Kaltim, sedangkan sisanya merupakan impor yang berasal dari kawasan lain.
Kemudian jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai impor dari kawasan Oceania mengalami peningkatan tertinggi sebesar 78,88 persen atau dari US$39,12 juta pada 2022 menjadi US$69,98 juta pada 2023.
Sebaliknya, nilai impor dari kawasan Eropa mengalami penurunan terdalam yang tercatat turun 92,57 persen atau dari US$432,97 juta pada 2022 menjadi US$32,18 juta pada 2023.
Dilihat dari peranannya, lima negara utama asal impor menyumbang 65,56 persen terhadap impor Kaltim. Sementara sisanya disumbang oleh negara asal lainnya.
Nilai impor terbesar kedua Kaltim berasal dari Singapura yang tercatat sebesar US$829,42 juta atau 14,89 persen dari total impor. Impor dari Singapura tahun 2023 meningkat 62,75 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Komoditas bahan bakar diesel untuk otomotif masih mendominasi impor barang impor dari Singapura. Nilai impor komoditas ini tercatat sebesar US$593,97 juta atau meningkat 159,03 persen dari tahun sebelumnya.
Komoditas terbesar kedua yang berasal dari Singapura yaitu bahan bakar motor tanpa timbal dengan RON 90 sampai dengan 97 senilai US$126,15 juta. Komoditas ini turun -30,77 persen dari tahun sebelumnya.
Komoditas selanjutnya adalah mesin eskavator dengan superstruktur berputar 360o dengan nilai US$30,49 juta, diikuti komoditas bitumen petroleum dan gemuk pelumas dengan nilai masing-masing US$13,62 juta dan US$12,10 juta.
Sedangkan nilai impor dari Korea Selatan, BPS Kaltim mencatat memiliki nilai terbesar ketiga yaitu US$428,70 juta atau 7,70 persen dari total impor Kaltim. Impor dari Korea Selatan tahun 2023 turun 34,73 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Komoditas bahan bakar diesel untuk otomotif masih mendominasi impor barang impor dari negara ini. Nilai impor komoditas ini tercatat sebesar US$308,03 juta atau turun 25,39 persen dari tahun sebelumnya.
Komoditas terbesar kedua yang berasal dari Korea Selatan yaitu Amonium nitrat, dalam larutan air maupun tidak senilai US$12,85 juta. Komoditas ini meningkat 160,85 persen dari tahun sebelumnya.
“Komoditas lain yang berasal dari Korea Selatan dan memiliki nilai yang besar adalah katup pintu air lainnya dengan nilai US$11,36 juta,” ungkap Yusniar.
Nilai impor terbesar keempat berasal dari Amerika Serikat yang tercatat sebesar US$370,44 juta atau 6,65 persen dari total impor Kaltim. Impor dari Amerika Serikat meningkat 8,62 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Impor dari Amerika Serikat didominasi oleh komoditas minyak bumi mentah yang tercatat sebesar US$108,24 juta. Komoditas terbesar kedua yaitu butana cair senilai US$30,05 juta. Komoditas ini turun -39,24 persen dari tahun sebelumnya. Komoditas lain yang berasal dari Amerika Serikat dan memiliki nilai yang besar adalah Propana cair dengan nilai US$27,70 juta.
BPS Kaltim melaporkan, nilai impor terbesar kelima Kaltim berasal dari Angola yang tercatat sebesar US$336,56 juta atau 6,04 persen dari total impor Kaltim. Impor dari Angola meningkat 115,38 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Impor dari Angola sangat didominasi oleh komoditas minyak bumi mentah.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Impor Kaltim