SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Secara month to month (m-to-m), atau bulan Oktober 2024 dibandingkan September 2024, terjadi penurunan indeks harga (deflasi) pada Oktober 2024 sebesar 0,16 persen. Sementara itu, secara year to date (y-to-d), pada Oktober 2024 terjadi inflasi sebesar 1,08 persen.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) BPS Kaltim, DR. Yusniar Juliana, SST. MIDEC secara daring, hari ini, Jum’at (1/11/2023).
Menurut Yusniar, pada Oktober 2024, deflasi m-to-m terjadi di Kota Balikpapan sebesar 0,61 persen dan Kabupaten Penajam paser Utara sebesar 0,12 persen.
Sedangkan tingkat inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 3,54 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 0,85 persen.
“Sebaliknya, Kabupaten Berau dan Kota Samarinda mengalami inflasi m-to-m masing-masing sebesar 0,61 persen dan 0,03 persen,” paparnya.
BPS mencatat, pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kalimantan Timur sebesar 1,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,52.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 3,54 persen dengan IHK sebesar 107,32 dan terendah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 0,85 persen dengan IHK sebesar 105,86,” ungkap Yusniar.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,08 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 5,32 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,35 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,71 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,90 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,92 persen.
“Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok transportasi sebesar 0,99 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,50 persen,” ucap Yusniar.
Catatan Peristiwa
Yusniar menambahkan, BPS mencatat ada enam peristiwa yang mempengaruhi perekonomian Kaltim sepanjang bulan Oktober 2024. Pertama; Melimpahnya pasokan bahan pangan, seperti sayuran dan beras karena adanya panen di beberapa wilayah sentra pertanian seperti Balikpapan dan Kutai Kartanegara.
Kedua; Penyelenggaraan beberapa event nasional dan internasional diselenggarakan pada bulan September 2024, antara lain MTQ Nasional, Festival Erau Adat Kutai 2024, Balikpapan Fest; dan beberapa kegiatan MICE.
Ketiga; Penyesuaian Harga BBM Per 1 Oktober 2024, dimana harga Pertamax turun dari Rp13.250 → Rp12.400. Pertamax Turbo turun dari Rp 14.800 → Rp13.550. Dexlite turun dari Rp 14.400 → Rp13.000, dan Pertamina Dex naik dari Rp14.900 → Rp13.450.
“Sedangkan harga Pertalite dan Bio Solar tetap,” kata Yusniar.
Keempat; Harga emas masih terus mengalami peningkatan. Rata-rata harga emas Oktober 2024 Rp1.500.600/gram, naik dibandingkan Harga Emas September 2024 Rp1.431.600.
Kelima; Terdapat program bantuan pupuk dan benih pada subround II (Mei-Agustus) serta program perluasan tanaman pangan di Kalimantan Timur mendorong adanya potensi peningkatan produksi padi pada subround III.
Kenam, lanjut Yusniar, sepanjang tahun 2024, impor batu bara China pada bulan September merupakan yang tertinggi. Impor ini dipenuhi dari berbagai negara, seperti Indonesia, Australia, Rusia, dan lainnya.
“Impor batu bara India pada bulan September juga mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya,” ujarnya.
Secara umum, ekspor HS 27 (BBM non migas) Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Namun, terjadi penurunan ekspor batubara di Kalimantan Timur akibat produksi yang menurun karenafaktor cuaca yang kurang mendukung. Sehingga, terdapat potensi pemenuhan kebutuhan ekspor komoditas serupa dipenuhi dari wilayah/provinsi lain di Indonesia.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Ekonomi Kaltim