Okupansi Perhotelan di Balikpapan Pasang Surut

Salah satu hotel berbintang di Balikpapan. (Foto HO/NET)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Sejumlah sektor bisnis di Kota Balikpapan mengalami pertumbuhan positif seiring kian masifnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan banyaknya event-event nasional yang digelar di Balikpapan.

Tak terkecuali industri perhotelan. Okupansi atau tingkat penghunian kamar (TPK) hotel dilaporkan meningkat cukup signifikan, bahkan tembus 80 persen untuk hotel berbintang tiga ke atas pada pertengahan Februari 2023 ini.

Demikian disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan, Sahmal Ruhip ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (27/2).

“Beberapa hari lalu itu ada kegiatan Muktamar Pemuda Muhammadiyah dan Presiden Joko Widodo juga ke Balikpapan, berdampak pada okupansi hotel. Yang berbintang tiga ke atas itu tembus 80 persen,” kata Sahmal Ruhip.

Meski demikian, rata-rata lama menginap masyarakat di hotel masih rendah. Sehingga okupansi perhotelan masih pasang surut alias tidak stabil. Ditambah Kota Balikpapan bukan daerah tujuan wisata.

“Tidak stabil, karena Balikpapan ini belum masuk kota wiasata. Kita itu bergantung pada event-event nasional yang diadakan di Balikpapan. Habis event itu ya okupansinya turun lagi,” ungkapnya.

Sahmal Ruhip pun berharap, ke depannya semakin banyak event-event nasional yang digelar di Kota Balikpapan agar geliat perekonomian terus bertumbuh.

“Semoga ke depannya lebih banyak lagi event yang digelar di Balikpapan. Dampaknya bukan ke hotel saja, restoran juga. Karena yang nginap itu bukan makan di hotel saja, pasti nyari makan di luar,” pungkasnya.

Penulis: Heri | Editor: Intoniswan

Tag: