Operasi Pasar Beras Murah di Samarinda Berjalan Lancar

Sekretaris Lurah Sempaja Selatan, Onny Oktavian mengawal beras murah di kantornya.  (Foto Prabowo D/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Operasi pasar beras murah yang mulai dilakukan Pemerintah Kota Samarinda bekerjasama dengan Bulog, hari ini berjalan lancar, aman, dan tertib. Beras yang dijual dalam perasi pasar ini seharga Rp43 ribu per 5 kilogram, atau rata-rata Rp8.600 per kilogram, disambut masyarakat tidak mampu dengan senang hari, karena harga beras di pasaran sudah di atas Rp11 ribu per kilogram.

Oprasi pasar beras murah, juga berjalan tertib, karena sehari sebelumnya, para ketua RT sudah menyerahkan kupon untuk membeli beras murah kepada rumah tangga-rumah tangga masuk kelompok masyarakat tidak mampu. Di kantor kelurahan penukaran kupon dengan beras juga dapat pengawalan dari TNI-Polri. Dalam satu RT, rata-rata warga tak mampu ada 13 kepala keluarga sampai 15 kepala keluarga di kelurahan yang padat penduduknya.

Hari ini, mulai siang, Rabu (15/2/23) penerima kupon, sebagian kecil atau sekitar 30-40% sudah menebus beras murah ke kantor-kantor kelurahan, tempat dimana beras murah disimpan. Misalnya, Kelurahan Sempaja Selatan, menerima beras murah sebanyak 3 ton atau 3000 kilogram atau jadi 600 kupon.

“Hari ini, warga sejak jam 14.00 Wita  hingga jam 16.00 Witasudah banyak yang menukar kupon yang diperolehnya dari ketua RT dengan beras. Hingga pukul 15.20 Wita sudah 30 kantong beras atau sama dengan 30 KK yang sudah membeli beras murah,” kata Sekretaris Lurah, Onny Okctavian pada Niaga.Asia di kantornya.

“Pada hari Kamis, layanan bagi warga yang menukar kupon dengan beras dimulai 08.30 pagi sampai selesai,”katanya.

Menurut Onny, dia yakin kupon yang dibagikan ketua RT, sudah benar-benar ke keluarga tak mampu. Kemudian kalau saat menukarkan ke kelurahan mereka saling titip, juga tak masalah. Itu mungkin saja terjadi, tapi itu bukan karena 1 orang dapat 2 kupon.

“Insyaallah tidak ada tumpang tindih,”katanya.

Jumrani, Ketua RT 18 Perumahan Unmul  misalnya,  mengaku  kupon penukaran beras sudah disalurkan kepada keluarga tak mampu, sudah tepat sasaran. Ia mengambil menukarkan kupon warga ke kelurahan semata-matan untuk membantu saja sebab, tidak warganya punya motor ke kantor kelurahan.

“Nanti warga ngambil ke rumah saya,” ucapnya.

Menurut dia, adanya beras murah sangat membantu masyarakat  mengatasi kenaikan harga beras di pasar. Pasar murah ini meringankan beban ekonomi masyarakat yang tidak mampu.

“Mudah-mudahan ini menjadi berkah bagi orang yang tidak mampu,”ucapnya.

Jumrani menambahkan, meski perumahannya terbilang perumahan yang rata-rata pegawai negeri namun masih ada masyarakat yang tidak mampu secara finansial.

“Beras ini disalurkan ke warga yang benar-benar sangat memerlukan. Warga yang pegawai tentu tidak saya kasih,” uajr Jumrani.

Hampir semua ketua RT yang ditemui Niaga.Asia, mengharapkan ada lagi operasi pasar atau pasar murah di bulan Ramadhan atau menjelang idulfitri semacam bahan pokok lengkap, ada beras, minyak goreng, gula, dan lainnya.

“Masyarakat sangat khawatir bahan pokok harganya naik di bulan puasa,” katanya.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Samarinda melancarkan operasi pasar untuk beras, karena harga beras melonjak di pasaran, dimana harga terendah beras tembus di atas Rp10 ribu per kilogram. Karena hal itu bisa memicu inflasi, pemerintah bekerjasama dengan Bulog menggelontorkan beras ke setiap kelurahan sebanyak  2 ton, dengan harga jual Rp8.600 per kilogram, atau Rp43 ribu per 5 kilogram.

Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Prabowo D | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Samarinda

Tag: