Paviliun Indonesia di SIAL Canada 2025 Pikat Pasar Amerika Utaradi Tengah Tantangan Tarif AS

Salon International de l’Alimentation (SIAL) Canada 2025 yang berlangsung pada 29 April–1 Mei di Enercare Centre, Toronto, Kanada. (Foto SIAL)

TORONTO.NIAGA.ASIA – Indonesia terus memperkuat konsistensinya untuk memikat pasar Amerika Utara di tengah tantangan tarif Amerika Serikat. Kali ini melalu ipartisipasi pada Salon International de l’Alimentation (SIAL) Canada 2025 yang berlangsung pada 29 April–1 Mei di Enercare Centre, Toronto, Kanada.

Sebagai pameran inovasi pangan terbesar di Amerika Utara, SIAL Canada 2025 mempertemukan lebih dari 1.000 eksibitor dari 44 negara dan menarik lebih dari 21.000 pengunjung profesional dari 77 negara.

PaviliunIndonesia resmi dibuka Konjen RI Toronto, Dyah Lestari Asmarani didampingi Atase Perdagangan KBRI Ottawa, Mahdewi Silky.

Dalam sambutannya, Dyah menekankan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam SIAL Canada 2025 merupakan wujud komitmen strategis dalam menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif yang semakin kompleks.

“Di tengah adanya kebijakan tarif AS yang memengaruhi perdagangan internasional, partisipasi ini menggarisbawahi upaya kami memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra utama dalam rantai pasok pangan global dan memastikan daya saing produk Indonesia tetap terjaga,” ujar Dyah.

Paviliun Indonesia menghadirkan produk-produk unggulan seperti kopi spesialti, makanan sehat, mi instan, rempah-rempah, minyak kelapa, serta produk olahan laut yang dipamerkan sepuluh perusahaan terkemuka, yaitu Alam Scientia Asia, APO Products Ltd./UNO Foods Inc., Caldera Coffee, Exotique Foods, Indofood Sukses Makmur, Maxindo Karya Anugerah, Mayora, Northern Tide Fisheries, Sari Mas Permai, dan Tucan Holistic.

Atase Perdagangan KBRI Ottawa, Mahdewi Silky menambahkan, SIAL Canada 2025 diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk memperkenalkan kembali,serta memperluas akses pasar produk makanan dan minuman unggulan Indonesia di Kanada.

Acara ini juga memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha Indonesia untuk menjajaki kerja sama lanjutan dengan pembelidi Kanada.

“Partisipasi Indonesia di SIAL Canada 2025 mencerminkan kolaborasi erat antara pemerintah,dunia usaha, dan perbankan. Kami berharap sinergi ini dapat membuka peluang yang lebih luas bagi produk makanan dan minuman Indonesia untuk menembus pasar Kanada dan memperkuat keberadaan Indonesia di kawasan Amerika Utara,” tegas Silky.

Salah satu peserta pameran, Sarah Ayu dari Maxindo Karya Anugerah menyatakan apresiasinya kepada Kemendag melalui Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) atas fasilitasi undangan mengikuti SIAL Canada 2025.

“Fasilitasi ini merupakan dukungan nyata bagi para pelaku usaha Indonesia untuk memperkenalkan merek dan produk kami ke pasar internasional. Kami sangat mengapresiasi sambutan hangat selama kegiatan, mulai dari fasilitasi booth dan kesempatan memperkenalkan kami dengan buyer potensial, semua sangat profesional. Dukungan ini juga sangat berarti bagi kami sebagai pelaku usaha yang masih berkembang sehingga memotivasi kami untuk memperluas jangkauan pasar dan kontribusi untuk ekspor Indonesia. Kami berharap Kemendag terus mendukung program ekspor bagi para pelaku usaha Indonesia,” jelas Sarah.

Pada 2024, Indonesia mencatat rekor ekspor produk makanan dan minuman olahan (HS 16–22) ke Kanada terbesar dalam setidaknya lima tahun terakhir, dengan nilai mencapai USD 102 juta, meningkat tajam dibandingkan pada 2023 sebesar USD 56 juta atau tumbuh sebesar 82 persen.

Meskipun terjadi peningkatan yang signifikan, potensi peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Kanada dinilai masih sangat besar.

“Dengan selesainya perundingan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) yang akan segera ditandatangani dan diratifikasi, serta berlanjutnya negosiasi ASEAN–Canada Free Trade Agreement (ACAFTA), kami yakin momentum ini akan semakin memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara, sekaligus mendorong peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Kanada di tengah tantangan dari kebijakan tarif Amerika Serikat yang semakin kompleks,” imbuh Silky.

Ditjen PEN Kementerian Perdagangan bersama Perwakilan RI di Kanada akan menindaklanjuti sejumlah peluang kerja sama yang tercipta denganmendorong transaksi riildan membina kerja sama yang berkelanjutan antara peserta pameran dengan para mitra bisnis di Kanada.

Partisipasi Paviliun Indonesia di SIAL Canada 2025 merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan, Perwakilan RI di Kanada, Bank BRI New York, Bank BNI New York, dan para pelaku usaha. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat promosi produk makanan dan minuman Indonesia di pasar Amerika Utara khususnya Kanada wilayah timur.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: