SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anto, seorang pedagang kopiah minta ditoleransi berjualan selama bulan Ramadhan di trotoar Jalan Urip Sumoharjo, Sidomulyo, Samarinda Ilir. Anto adalah pedagang kopiah dari berbagai bahan dan motifnya beragam dengan harga murah, mulai dari Rp45ribu-Rp100ribu,
“Saya minta toleransi dari pemerintah dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar tidak dirazia. Saya berjualan di trotoar karena keterbatasan modal dan demi menafkahi keluarganya,” kata Anto kepada Niaga.Asia, Jum’at (15/3/2024).
Menurut Anto, dia sudah sering setiap bulan puasa berjualan kopiah di trotoar, karena tidak memiliki modal untuk menyewa toko.
“Penghasilan dari berjualan kopiah tidak seberapa. Dalam sehari, dia hanya bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 50.000. Uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya,” ungkapnya.
Anto mengaku siap untuk ditertibkan jika pemerintah menyediakan tempat berjualan yang layak dan terjangkau bagi pedagang musiman seperti dirinya.
“Saya siap ditertibkan asalkan pemerintah menyediakan tempat berjualan yang layak dan sewanya terjangkau,” katanya.
Seorang ibu bernama Eli mengatakan, ia senang membeli kopiah dari pedagang musiman. Ia mengatakan bahwa belinya tidak harus ke toko karena aksesnya tidak ribet dan murah.
“Saya beli kopiah dari Anto untuk ana. Anak saya senang memakai kopiah saat ngaji dan salat,” kata Eli pada Niaga.Asia.
Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan
Tag: UMKM