Peduli Turunkan Angka Stunting, TP PKK Beri Bansos Balita Stunting di Samarinda

Ketua TP PKK Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun (niaga.asia/Annisa Dwi Putri)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Samarinda memberikan bantuan sosial (Bansos) secara simbolis kepada sejumlah balita stunting di 10 kecamatan di Kota Samarinda, dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK ke-51 di GOR Segiri, Jalan Kesuma Bangsa, Rabu 19 Juli 2023.

Ketua TP PKK Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun mengatakan, bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian untuk menurunkan angka stunting di Kota Tepian.

“Kami memberi Bansos sembako berupa beras dan telur, dan juga uang tunai pada perwakilan 10 kecamatan Kota Samarinda,” kata Rinda.

Dia menerangkan penurunan angka stunting harus menjadi prioritas semua pihak, untuk bersama-sama dalam meningkatkan aksesibilitas pelayanan dan gizi berkualitas bagi ibu hamil, bayi dan anak-anak.

“Kami sumbangkan kepada anak-anak bergizi buruk, Lansia, warga miskin, hingga panti asuhan,” ujar Rinda.

Tidak hanya itu, Rinda menyampaikan pihaknya juga akan bergerak ke beberapa sekolah hingga kampus, juga untuk memberi edukasi terkait pencegahan stunting.

Sebab, setiap remaja harus memahami standar kesehatan seorang calon ibu untuk melahirkan anak, agar dapat terbebas dari stunting.

“Stunting itu bukan hanya pola makan saja, tapi juga pola asuh. Karena itu sebelum terkena stunting, kami akan cegah terlebih dahulu melalui sosialisasi,” Rinda menerangkan.

Tim Penggerak PKK Kota Samarinda akan terus memantau beberapa titik yang masih rawan kasus stunting.

“Paling rawan atau tinggi di Sungai Kunjang dan Palaran. Sehingga kami akan terus melakukan pengawasan serta memberikan bantuan susulan lainnya untuk penderita stunting,” demikian Rinda.

Dikutip niaga.asia dari laman resmi Kementerian Kesehatan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Penulis: Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda

Tag: