
NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Berapa pekerjaan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Nunukan dalam rangka mesukseskan Pemilu 2024 terganggu akibat pemadaman listrik oleh Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN Nunukan.
“Sebagian pekerjaan tidak dapat dilaksanakan karena listrik padam dan jaringan internet putus karena tak ada listrik,” kata Ketua KPUD Nunukan Rahman pada Niaga.Asia, Selasa (06/06/2023).
Meski tidak menghentikan total pekerjaan persiapan Pemilu 2024, tapi kondisi listrik yang tidak stabil berdampak terhadap kinerja petugas KPU yang saat ini sedang melakukan verifikasi data bakal calonanggota legislatif (Bacaleg) DPRD Nunukan.
Untuk mengatasi persoalan listrik, KPUD Nunukan harus menyiapkan mesin genset sebagai back-up. Tapi meski ada genset, arus listriknya tidak stabil dan sangat riskan bagi perangkat lunak seperti komputer dan alat lainnya.
“Padamnya tidak lama, tapi di sekitar kantor KPUD sering kali terjadi pemadaman listrik, tadi siang padam lagi Nunukan,” kata Rahman.
Rahman menuturkan, sebagian besar pekerjaan di KPUD Nunukan mengandalkan jaringan internet, sedangkan internet sendiri tidak bisa dipisahkan dari suplai arus listrik milik PLN.
Sebenarnya, kata dia, masih ada alternatif penggunaan internet melalui handphone, namun cara ini sangat sulit karena ada aplikasi-aplikasi data milik KPU yang sulit untuk dibuka lewat handphone.
“Misalnya ada pengurus partai datang ke KPU hendak cek data pemilih atau lainnya, kalau lampu padam tidak bisa di cek aplikasinya,” tuturnya.
Rahman memahami pihak PLN Nunukan tidak menginginkan terjadinya pemadaman, tapi bagaimanapun juga pemadaman listrik pasti mengganggu pelayanan publik, apalagi jika di waktu-waktu penting.
“KPU pelayanan, PLN juga pelayanan, keduanya sama-sama memberikan pelayanan, kalau listrik padam pasti berpengaruh terhadap pelayanan,” ucapnya.
Terpisah, Manager ULP PT PLN Nunukan Fery Kurniawan menyebutkan, pemadaman listrik di beberapa wilayah disebabkan kerusakan mesin pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sei Bilal, Kecamatan Nunukan.
“Ada 3 unit mesin di PLTD mengalami gangguan atau rusak, jadi minta maaf jaringan listrik padam beberapa jam,” ujarnya.
Rusaknya 3 unit mesin tenaga diesel dengan daya sekitar 6 Megawatt (MW) secara otomatis menurunkan suplai listrik ke pelanggan pulau Nunukan dan Sebatik yang daya puncaknya penggunaan listrik berada di angka 14 MW.
Fery menuturkan, petugas PLN Nunukan sejak pagi bergerak memperbaiki kerusakan pembangkit agar pelayanan publik pada instansi pemerintah dan kantor lainnya tidak terganggu terlalu lama.
“Tugas kami di bagian distribusi listrik, kalau kerusakan pembangkit di bagian tim lainnya, tapi tetap koordinasi menormalkan listrik,” tutupnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: kpu nunukanPLN