Pelajar Samarinda Dilatih Seni Membatik Demi Lestarikan Batik dari Masa ke Masa

Pelajar belajar seni membatik di MAN 2 Samarinda, Sabtu 2 November 2024. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Lima puluh pelajar SD dan SMK di Samarinda mengikuti pelatihan membatik dalam event culture festival. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menilai kegiatan itu merupakan salah satu bentuk upaya pengembangan sekolah vokasi dan pelestarian batik di Kaltim.

Akmal mengatakan seni membatik ini penting untuk diajarkan kepada generasi muda, sebagai upaya peningkatan skill generasi muda dan pelestarian batik Kaltim.

“Membatik ini penting dikenalkan ke anak-anak sekolah untuk melestarikan batik etnik kaltim,” kata Akmal Malik di MAN 2 Samarinda, Jalan Harmonika, Sabtu 2 November 2024.

Akmal menerangkan, pembelajaran seni membatik juga menjadi upaya melestarikan batik dari masa ke masa.

Menurutnya, Povinsi Kaltim memiliki 221 SMK. Ia melihat pelatihan membatik ini sebagai langkah awal bagi SMK di Kaltim untuk mengembangkan sekolah vokasi, dalam mendukung program Merdeka Belajar.

“Saat ini SMK yang ikut ada SMK 15, SMK 12 dan SMK 20. Nanti selanjutnya silahkan SMK yang lain buat event yang sama, agar banyak SMK yang dapat menjalankan tujuan vokasi ini bisa jalan,” ujar Akmal.

Sementara, Koordinator Rumah Digital UMKM Samarinda Irmade Susanti mengatakan, Culture Festival ini merupakan salah satu kegiatan, bekerja sama dengan rumah digital UMKM Samarinda.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik bersama Plt Kepala Disdikbud Kaltim Irhamsyah ikut belajar membatik (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Event ini rutin dilaksanakan setiap bulannya. Kami juga berkolaborasi dengan pelajar dari SD, SMP dan SMA/SMK, dan setiap workshop-workshop pelatihan,” kata Susanti.

Salah satu kegiatan yang ada dalam Culture Festival ini adalah kegiatan membatik yang bertujuan untuk mengedukasi pelajar Kaltim, tentant cara membatik dan meningkatkan kreativitas bagi pelajar, serta menghidupkan perekonomian UMKM.

“Jadi saat ini ada sekitar 40 UMKM yang hadir memamerkan produknya di Culture Festival, untuk memperkenalkan produk yang mereka buat masing-masing,” ujar Susanti.

Dijelaskan, motif-motif batik yang diajarkan pada hari ini yakni motif etnik Kaltim.

“Bahan lilin yang digunakan alami dari bahan dapur dan organik hanya dari tepung, margarin, garam dan gula aren yang digunakan untuk menulis motif batik,” jelasnya.

Adapun murid dan pelajar yang mengikuti pelatihan membatik ini berasal dari SD Negeri 001 Sungai Kunjang Samarinda, SMK Negeri 15 Sungai Kunjang Samarinda, SMK Negeri 20 Sambutan Samarinda dan SMK Negeri 12 Sungai Kunjang Samarinda.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: