Pelajar SMPN 1 Nunukan Santap Habis Makanan Bergizi Gratis Pukul 12:00 Wita

Pelajar kelas IX SMPN 1 Nunukan menikmati Makanan Bergizi Gratis. (Foto: Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Hari pertama pelaksanaan Makan Gratis Bergizi (MBG) di SMPN 1 Nunukan berlangsung penuh kecerian. Masing-masing siswa – siswi perwakilan kelas bergantian datang mengambil makanan yang disiapkan.

Kepala SMPN I Nunukan Rustiningsih, mengatakan, pelaksanaan MBG di sekolahnya digelar pukul 12:00 atau bertepatan istirahat kedua sekolah. Jadwal pembagian makanan ini telah disampaikan kepada semua guru dan pelajar.

“Kemarin sudah kita informasikan ke guru dan pelajar bahwa MBG digelar siang, anak-anak diminta membawa sendok dan air minum sendiri,” kata Rustiningsih pada Niaga.Asia, Senin (13/01/2025).

Pelaksanaan MBG pada istirahat siang adalah hasil diskusi sekolah dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SSPG) atau yayasan penyedia makanan yang ditunjuk pemerintah pusat dalam menyediakan makanan untuk wilayah Kecamatan Nunukan.

Pihak yayasan memberikan jadwal tiap sekolah apakah makan pagi atau makan siang. Pembagian jadwal ini bertujuan untuk memudahkan distribusi MBG tepat waktu ke masing-masing sekolah.

“Kalau MBG pagi semua keteteran, termasuk sekolah, apalagi lokasi sekolah saling berjauhan, makanya kami pilih makan siang-lah,” ucapnya.

Rustiningsih mengaku sangat senang melihat anak-anak semangat mengambil makanan dan menghabiskannya, pilihan makan siang dinilai tepat karena kondisi perut biasanya dalam keadaan lapar – laparnya.

Wajah-wajah cerita menghiasi tiap kelas, anak-anak terlihat tersenyum ketika membuka tempat makan yang berisi nasi putih, ayam masak kecap, sayur dan buah pisang. Tidak sedikit dari anak bergurau minta tambah.

“Bersyukur kita ada program ini meski porsinya tidak terlalu banyak, tapi setidaknya membantu orang tua dan anak memenuhi kebutuhan gizi setiap hari,” bebernya.

Selain menentukan jadwal makan MBG, Rustiningsih menuturkan sekolah sudah mengirimkan data 24 anak yang alergi terhadap lauk tertentu kepada grup MBG Nunukan, data ini akan menjadi rujukan bagi penyedia mengatur lauk di tiap sekolah.

Rata-rata dari anak alergi tersebut menyebutkan tidak mengkonsumsi atau makan telur, ikan tongkol, udang, kepiting dan cumi. Data jumlah anak alergi ini sebagai antisipasi agar program MBG tidak menimbulkan dampak buruk.

“Takutnya nanti program ini malah menjadi masalah, makanya sekolah mendata anak-anak alergi. Kalau lauknya ayam makan semua,” bebernya Rustiningsih sambil tersenyum.

Program MBG tidak hanya memperbaiki gizi pada tubuh, anak-anak yang bisanya membawa bekal atau diantar bekal oleh orang tuanya untuk makan di istirahat siang tidak perlu repot lagi menyiapkan dari rumah.

MBG juga akan mengurangi anak-anak belanja makanan di sekolah, apalagi kantin SMPN 1 Nunukan dibongkar untuk persiapan renovasi, sehingga kantin tidak menjual menu-menu makanan berat.

“Sekolah kami tiap Jumat menggelar makan bareng dibawa dari rumah, adanya program MBG ini anak-anak tidak lagi bawa bekal dari rumah,” tutupnya.

Menurut cacatan Niaga.Asia, di Kabupaten Nunukan MBG baru dibagikan ke pelajar di dua kecamatan, yakni yang pertama di Kecamatan Nunukan Selatan, dan di minggu kedua pelaksanaan MBG, hari ini bagi pelajar di Kecamatan Nunukan.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: