Pelaku Usaha Perkebuhan Perlu Selektif Mengikuti Pameran

Menata dengan apik penempatan produk yang dipamerkan, menentukan hasil yang dicapai ketika mengikuti pameran dagang. (Foto Dok Krisdewanto Suryopamungkas)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pelaku usaha perkebunan maupun instansi pemerintah harus selektif memilih pamaren yang akan diikuti. Pameran  umumnya dilaksanakan  untuk tiga tujuan, yakni memperluas pasar internasional, meningkatkan visibilitas, dan memperluas jaringan.

Demikian disampaikan Krisdewanto  Suryopamungkas dari Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kementerian Perdagangan ketika menjadi narasumber pada Pelatihan Manajemen Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan yang diselenggarakan Dinas Perkebunan Kaltim, di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, Selasa (12/11/2024).

Pada pameran yang tujuannya memperluas pasar internasional, menghadirkan produk secara langsung kepada calon pembeli asing. Pada pameran yang  tujuannya meningkatkan visibilitas, kegiatan di pameran lebih banyak memperkenalkan merek kepada pasar global untuk membangun kepercayaan.

Sedangkan  di pameran yang dimaksudkan untuk memperluas jaringan, makan selama pameran peserta mengidentifikasi peluang kerja sama, menemukan mitra bisnis

potensial, dan memperluas jejaring internasional.

“Untuk efektif, sebelum mengikuti pameran, pelaku usaha perkebunan harus memilih pameran yang sesuai dengan produk yang dihasilkan, tentukan tujuan mengikuti pameran, lakukan persiapan secara matang, dan harus siap juga me-follow-up pameran, paska mengikuti pameran,” saran Krisdewanto.

Pada dasarnya ada tiga jenis-jenis pameran, yaitu Pameran Khusus Perdagangan, Pameran Konsumen, dan Pameran Perdagangan dan Konsumen.

Pameran Khusus Perdagangan adalah Pameran khusus perdagangan secara eksklusif hanya melayani satu sektor industri dan menyasar pemain dalam industri tersebut. Pada Pameran khusus Perdagangan tidak menerima kehadiran konsumen dan peserta hanya pada bisnis

yang bergerak di sektor itu saja.

Kemudian, Pameran Konsumen. Pameran ini secara khusus melayani konsumen dan memungkinkan mereka untuk membeli produk yang dipamerkan. Contohnya pameran Inacraft, GIIAS, dan lain-lain.

Terakhir Pameran Perdagangan dan Konsumen. Pameran ini menggabungkan pameran khusus perdagangan dan pameran konsumen.

“Biasanya pada pameran ini, beberapa hari pameran dikhususkan untuk perdagangan dan sisanya dibuka untuk masyarakat umum. Contohnya Trade Expo Indonesia yang dilaksanakan bulan lalu di Jakarta,” ungkap Krisdewanto.

Menurut Krisdewanto, pelaku usaha perkebunan lebih baik memilih mengikuti pameran dagang jika ingin memperluas pasar, membangun kepercayaan konsumen, dan memperluas jaringan, karena di pameran dagang pelaku usaha  dapat berkomunikasi lebih efektif, memperlihat contoh produk, dan bisa langung melakukan negosiasi dan kontrak.

“Tapi untuk mengikuti pameran dagang membutuhkan sumber daya yang lebih, finansial, waktu, dan tenaga cukup banyak,” ujarnya.

Sebelum mengambil keputusan mengikuti suatu pameran, pelaku usaha harus memastikan,  pameran dihadiri oleh target konsumen atau buyer yang relevan. Pilih expo yang memiliki rekam jejak kuat dalam menghadirkan pengunjung atau buyer internasional.

“Kemudian, cek atau sesuaikan pameran yang akan diikuti sesuai dengan kategori produk yang diproduksi, misalnya pameran makanan organik untuk produk pertanian berkelanjutan,” demikian Krisdewanto.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: