Pelempar Anjing Hidup ke Buaya di Nunukan Buruh PT Jaya Ministry Lestari

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Tiga orang pria pelaku pelempar anjing hidup-hidup ke rawa-rawa agar di mangsa buaya di Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, adalah buruh PT Jaya Ministry Lestari (PT JML), perusahaan yang terafiliasi dengan Pertamina.

Aksi sadis yang dikecam banyak pihak ini diketahui dilakukan oleh tiga pria yang merupakan buruh PT Jaya Ministry Lestari (PT JML), perusahaan yang terafiliasi dengan Pertamina.

Ketua Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona mengabarkan ketiga pelaku tersebut telah diamankan oleh Polres Nunukan.

“Pelaku otw Polres Nunukan. Perwakilan kita, Chris, sudah di Polres Nunukan sekarang, berkoordinasi dgn pihak kepolisian terkait pelaporan,” ungkap Doni Herdaru dalam postingan akun Instagram pribadinya, Jumat (16/6/23), dikutip Tribratanews.Polri.

Sementara itu, dari informasi yang diperolehnya, Doni menduga mereka adalah karyawan PT JML yang terafiliasi dengan BUMN. Ia juga menjelaskan bahwa para pelaku berinisial D, R sebagai perekam dan G yang memberi aba-aba untuk melakukan aksi keji tersebut.

Selanjutnya, Doni mendesak agar pihak Pertamina menjatuhkan sanksi terhadap pelaku dan perekam karena memakai peralatan perusahaan pada lingkup kerja untuk melakukan perbuatan yang tidak patut. Selain itu, Ia juga memberi apresiasi kepada Kanit Polsek dan staf jajaran yang telah mengamankan para pelaku.

Doni melaporkan pihak tersebut ke kepolisian dengan barang bukti video singkat 32 detik. Para pelaku dikenakan pasal 302 KUHP dan Pasal 66A UU Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pihak kepolisian pun telah mengamankan para pelaku dengan membawanya ke Mapolres Nunukan. Para pelaku merupakan pekerja di perusahaan JML di Kecamatan Sembakung, Nunukan.

Founder Animals Hope Shelter Christian Joshua Pale menyampaikan, motif pelemparan anjing tersebut adalah karena anjing itu memakan tiga bungkus nasi katering pelaku. Tindakan anjing itu memicu amarah dan membuatnya melempar anjing ke rawa.

“Aku sudah tanya alasan mereka kenapa. Alasannya karena anabul [anjing] yang mereka buang ke buaya itu sudah memakan tiga nasi bungkus mereka, nasi katering,” jelas Pale dalam Instagram @ahsforindonesia.

Aksi ini diketahui bukanlah kali pertama. Pelaku mengklaim anjing tersebut sudah mati, tetapi Pale menuding anjing itu masih hidup dan justru diracun sebelum dibuang dan mati dimakan buaya.

Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam pernyataannya yang dikutip suara.com, awalnya, pelaku itu diduga karyawan sub kontraktor yang mengerjakan tugas untuk PT Pertamina Hulu Indonesia. Oleh karena itu, dirinya menyatakan sikapnya dan mengonfirmasi pihak itu bukan pekerja Pertamina.

“Individu ataupun perusahaan yang saya cek itu bukan Pertamina, tapi kontraktor yang ada di Nunukan. Saya minta tindakan tegas! Karena ini biadab,” kata Erick di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (17/6/2023).

“Saya sangat terkejut, dan marah. Ketika perlakuan kepada binatang, termasuk yang di berita, dan kebanyakan ada di Indonesia. Harus dijaga,” kata Erick.

Erick Thohir telah menyaksikan proses diskusi yang dilakukan bersama dengan Pertamina untuk mengusut aksi ini. Erick berharap para pelaku dapat segera diberikan tindakan tegas.

“Saya melihat kejadian diskusi dengan direksi Pertamina, untuk mengambil tindakan tegas, setegas-tegasnya! Karena ini ada UU Perlindungan Binatang. Apakah kucing-kelinci, apakah semua itu harus ada perlindungan yang tetap,” tegasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: