Pembalap Nunukan Minta Dibuatkan Sirkuit Permanen untuk Latihan

Pembalap Nunukan gunakan pakaian pelindung saat latihan di halaman Islamic center (foto : Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pembalap nasional asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Azwar meminta pemerintah daerah bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) Cabang Nunukan memfasilitasi remaja-remaja yang memiliki hobi balapan motor.

“Kalau bisa dibuatkan sirkuit untuk anak-anak berlatih menyalurkan hobi dan bakat. Cara ini setidaknya bisa mengurangi terjadinya balap liar,” kata Azwar pada Niaga.Asia, Minggu (24/12/2-23).

Meski tidak memiliki sirkuit khusus, puluhan remaja yang memiliki bakat balapan motor rutin berlatih dengan meminjam halaman islamic center di Jalan Ujang Dewa Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan.

Latihan rutin setiap sore minggu di islamic center mulai dilakukan sejak larangan penggunaan halaman gedung DPRD Nunukan, karena dikhawatirkan merusak fasilitas kantor dan terjadinya kecelakaan.

“Sejak ada pelarangan disana, anak-anak mulai kebingungan menyalurkan bakatnya, itulah kita pindah ke islamic center,” sebutnya.

Sebagai pembalap yang pernah bertanding di beberapa daerah mewakili Nunukan, Azwar yang ditunjuk sebagai pembina pembalap Nunukan meminta setiap pembalap yang ingin berlatih di islamic center harus dilengkapi alat keselamatan.

Aalat keselamatan ini sebagai bukti bahwa mereka bukanlah pembalap liar yang seringkali dikeluhkan warga karena mengganggu kenyamanan pengguna jalan raya dan tidak memperhatikan bagi pembalap sendiri.

“Saya ingatkan anak-anak boleh balapan tapi harus pakai alat keselamatan, sepatu, baju dan help harus terpasang layaknya crosser profesional,” ucapnya.

Azwar menuturkan, aksi balap liar di Nunukan sangat berkurang sejak adanya penyaluran bakat balapan motor di Islamic center, padahal secara keselamatan lapangan yang digunakan kurang memadai untuk sirkuit balapan road race.

Namun begitu, semangat anak-anak untuk berlatih tetap sangat tinggi, bahkan tidak jarang aksi-aksi balapan ini ditonton ratusan masyarakat memberikan semangat dan motivasi untuk tetap berlatih di tengah minimnya fasilitas sirkuit.

“Kalau semangat jangan ditanya lagi, pembalap Nunukan sangat serius berlatih meski dilapangan yang tidak memadai,” ujar Azwar.

Keinginan memiliki sirkuit balapan motor disuarakan pula oleh Mansur Rincing, pecinta balap motor asal Nunukan ini berharap pemerintah daerah memperhatikan keinginan para crosser untuk memiliki lapangan berlatih.

“Kami masyarakat senang melihat anaka-anak memiliki hobi yang positif, dari sana kita harapkan lahir crosser-crosser handal dari Nunukan,” bebernya.

Pembalap  muda sedang latihan di halaman Islamic center Nunukan. (foto : Istimewa/Niaga.Asia)

Permintaan lapangan berlatih bagi pembalap adalah hal wajar sebagaimana cabang-cabang olahraga lainnya yang fasilitas dan sarana disiapkan pemerintah, kalaupun belum mampu menyiapkan sarana, berilah anak-anak ini dukungan semangat.

Mansur juga meminta Ikatan Motor Indonesia (IMI) Cabang Nunukan mendukung kreativitas pembalap Nunukan dengan menggelar road race maupun event-event sebagai uji nyali para pembalap Nunukan.

“Pembalap di Nunukan merasa dikucilkan tidak seperti cabang olahraga lainya dibuatkan sarana dan fasilitas dari pemerintah,” ungkapnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: