MALANG.NIAGA.ASIA — Pembatasan pembelian bahan bakar minyak jenis Pertalite di Kalimantan masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres). Sedangkan pembatasan pembelian solar subsidi mulai berlaku awal Maret 2023 mendatang.
Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berencana menerapkan pembatasan pembelian Pertalite diimplementasikan tahun ini.
Saat ini Perpres Nomor 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) termasuk juga petunjuk teknis pembelian BBM bersubsidi dan penugasan tengah direvisi.
“Pertamina tahun ini fokus pada dua program utama subsidi tepat BBM dan LPG. Untuk pembatasan Pertalite, kita menunggu regulasi revisi Perpres,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Kalimantan Arya Yusa Dwicandra, saat Media Gathering Pertamina Patra Niaga Kalimantan di Ballroom Hotel Aria Gajayana, Malang, Jawa Timur, Rabu 22 Februari 2023.
Untuk pembatasan pembelian solar subsidi di Kalimantan direncanakan mulai berlaku sejak awal Maret 2023 mendatang.
“Bulan Maret minggu pertama untuk solar sudah jalan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, ujicoba menggunakan QR Code. Pada 8 Maret uji coba berikutnya adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara,” ujar Arya Yusa Dwicandra.
Terbuka dengan Kritikan dan Masukan
Arya Yusa Dwicandra menegaskan media utamanya di Kalimantan, memiliki peran penting turut membantu pemerintah mensosialisasikan program-program Pertamina.
Pertamina Patra Niaga Kalimantan memastikan terbuka dengan kritikan dan masukan dari pemberitaan media. Di antaranya terkait antrean Solar dan Pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kalimantan.
“Naikan saja beritanya tidak apa-apa. Kami perlu bukti untuk menindak SPBU terkait,” Arya Yusa Dwicandra menerangkan.
Arya Yusa Dwicandra bercerita tentang kejadian di SPBU yang ada di Madura.
“Ada contoh kasus di Madura. Ada laporan SPBU menyelewengkan Pertalite. Laporan kami terima dan kami cek, SPBU yang dilaporkan baik-baik saja,” kata Arya Yusa Dwicandra.
“Tidak ada masalah waktu itu. Ternyata pengusaha SPBU itu sudah tahu Pertamina mau datang, dan di-setting agar kondisi di SPBU aman,” Arya Yusa Dwicandra menambahkan.
Belakangan, muncul pemberitaan media terkait dugaan kecurangan penjualan Pertalite di SPBU itu.
“Beritanya naik, pengusaha SPBU itu tidak bisa berkata apa-apa. Jadi media itu partner strategis. Berita seperti itu kita tindaklanjuti sebagai bukti untuk menindak,” Arya Yusa Dwicandra menegaskan.
Media Gathering Pertamina Patra Niaga Kalimantan berlangsung selama tiga hari 21-23 Februari 2023 di Malang, Jawa Timur. Tidak kurang 40 wartawan dari 5 provinsi di Kalimantan menjadi peserta kegiatan itu.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: BBM SubsidiBUMNKalimantanKalimantan TimurKaltimPertalitePertaminaSamarindaSolar Subsidi